Jakarta merupakan kota dengan kepadatan penduduk terbesar di Indonesia. Riuhnya Kota Jakarta membuat penghuninya gampang merasakan penat dan jenuh. Banyak yang beranggapan bahwa untuk melepas penat harus dilakukan di tempat yang jauh dan butuh biaya mahal.
Bagian utara dari Daerah Khusus Ibukota Jakarta berbatasan langsung dengan Laut Jawa. Hal ini membuat Daerah Jakarta Utara memiliki banyak tempat wisata yang dapat dijadikan alternatif melepas penat di akhir pekan. Berikut adalah beberapa tempat wisata di Jakarta Utara yang terjangkau dan ramah kantong.
1. Taman Impian Jaya Ancol
Sumber: http://www.ancol.com/
Siapa yang tidak mengetahui Tampan Impian Jaya Ancol. Taman rekreasi terbesar dan terlengkap di Kota Jakarta ini dibangun pada tahun 1966 di atas lahan seluas 552 hektar. Taman Impian Jaya Ancol merupakan salah satu destinasi wisata di Jakarta yang tak pernah sepi oleh pengunjung. Bahkan wisatawan dari luar kota rela berbondong-bondong mengunjungi tempat wisata satu ini.
Taman Impian Jaya Ancol menawarkan berbagai tempat wisata, diantaranya Dunia Fantasi Ancol (Dufan), Seaworld Ancol, Atlantis Water Adventures, Ocean Dream Samudra, Pasar Seni, Allianz Ecopark, Faunaland, Gondola, hingga Epicable Park. Harga rata-rata tiket wisata pada akhir minggu dibanderol mulai dari Rp 50.000 hingga Rp 550.000. Karena letaknya yang berada di tepi Pantai Jakarta Utara, kamu bisa menikmati sepoi-sepoi angin pantai hanya dengan membayar tiket masuk Rp 25.000 dan kendaraan Rp 15.000 untuk motor dan Rp 25.000 untuk mobil.
2. Wisata Alam Mangrove Muara Angke
Sumber: jakartamangrove.id
Masih berada di Pantai Utara Jakarta, Wisata Alam Mangrove Muara Angke berlokasi di wilayah Kelurahan Kapuk Muara, Kecamatan Penjaringan, Jakarta Utara. Mulai direstorasi oleh pemerintah pada tahun 1998, tempat wisata ini dulunya adalah kawasan konservasi dengan luas sebesar 99,82 hektar.
Di taman wisata ini kamu tidak hanya disajikan pepohonan mangrove saja. Dengan penataan yang apik, taman wisata ini menjadi salah satu lokasi yang hits dan banyak dikunjungi masyarakat Jakarta untuk hunting foto. Wisata Alam Mangrove Angke juga dapat menjadi salah satu opsi jika kamu ingin menikmati sunset di Jakarta.
Di sini kamu dapat menyewa perahu seharga Rp 250.000 untuk enam orang atau menyewa kano dan sepeda air dengan biaya Rp 100.000 per 45 menit. Namun jika kamu hanya ingin menikmati pemandangan hijau dan udara yang sejuk, hanya perlu membayar tiket masuk sebesar Rp 25.000 untuk WNI dan Rp 250.000 bagi WNA. Jangan lupa juga untuk membayar biaya parkir sebesar Rp 5.000 untuk motor dan Rp 10.000 jika kamu menggunakan mobil.
3. Kampung Marunda
Sumber: www.mitramuseumjakarta.org
Kampung Marunda merupakan perkampung nelayan yang berada di Daerah CIlincing Jakarta Utara. Kampung ini dapat menjadi opsi tempat wisata di Jakarta Utara karena dapat memberikan sensasi yang berbeda dengan sebagian besar wilayah Jakarta yang didominasi oleh beton. Kelurahan Marunda yang berbatasan langsung dengan Laut Jawa, menawarkan suasana damai saat merasakan desiran angin pantai.
Walaupun berada di pesisir pantai, wisata yang ditawarkan di kampung ini merupakan salah satu destinasi wisata sejarah di Kota Jakarta. Diduga Kampung Marunda adalah tempat lahirnya Si Pitung, pahlawan asli Betawi. Menurut penuturan penduduk sekitar, nama ‘Marunda’ merupakan singkatan dari Markas Penurunan Pasukan Belanda.
Daya tarik wisata kampung ini terdapat di rumah panggung yang diduga adalah tempat tinggal Si Pitung. Rumah panggung ini serta masjid yang biasa digunakan Si Pitung untuk beribadah disahkan menjadi cagar budaya oleh Pemprov DKI Jakarta. Tidak hanya itu, makanan khas laut yang disajikan oleh Kampung Marunda terasa lezat. Disini kamu bisa menikmati ikan bakar dan kerang hijau yang sangat terjangkau bagi kantong.
4. Pelabuhan Sunda Kelapa
Sumber: travelingyuk.com
Pelabuhan Sunda Kelapa merupakan salah satu pelabuhan yang tertua di Indonesia. Pelabuhan ini mulai beroperasi di abad ke-5 di bawah pimpinan Kerajaan Tarumanegara. Nama Sunda Kelapa sendiri mulai disahkan pada tanggal 6 Maret 1974. Bahkan kedatangan Belanda pertama kali di Indonesia melalui perdagangan rempah di Sunda Kelapa.
Nuansa tradisional sangat kental terasa di pelabuhan ini. Saat mulai memasuki pelabuhan saja, jejeran Kapal Pinisi menyambut di pintu masuk. Kapal Pinisi menjadi daya tarik wisatawan khususnya wisatawan asing, karena kapal tradisional buatan Suku Bugis ini hanya dapat ditemukan di Indonesia.
Saat ini Pelabuhan Sunda Kelapa tidak seramai masa kejayaannya dahulu. Namun Pelabuhan ini masih tetap beroperasi untuk melayani jasa transportasi antar pulau. Namun karena memiliki nilai sejarah yang tinggi, pelabuhan ini dialihfungsikan sebagai situs sejarah. Bangunan peninggalan Belanda lainnya yang berada di sekitar daerah pelabuhan dijadikan museum, seperti Museum Bahari, Museum Wayang, Museum Fatahillah, dan sebagainya.
Baca juga: Daftar Harga Sewa Apartemen Jakarta Utara Terlengkap Tahun 2020
5. Jakarta Islamic Center
Sumber: duniamasjid.org
Tidak hanya wisata alam, wisata religi juga dapat menjadi salah satu opsi menarik destinasi wisata di Jakarta Utara. Berada di atas lahan bekas kawasan pelacuran terbesar di Jakarta membuat Jakarta Islamic Center sebagai simbol kehadiran peradaban Islam yang baru. Tempat wisata ini berlokasi di Kelurahan
Tugu Utara, Koja, Jakarta Utara.
Arsitektur masjid khas Turki sangat terasa saat memasuki masjid yang berada di kawasan JIC. Tidak hanya sekedar masjid, Jakarta Islamic Center merupakan lembaga pengkajian dan pengembangan Islam di Jakarta. Untuk memperkuat fungsi dan kebermanfaatan, JIC dilengkapi dengan fasilitas pendidikan, bisnis, hingga wisma.
Diatas adalah 5 tempat wisata di Jakarta Utara yang bisa Anda kunjungi. Selain terjangkau, tempat wisata diatas bisa menjadi solusi bagi Anda yang sudah lelah dan penat setelah beraktivitas selama sepekan penuh.
Butuh hunian di Jakarta Utara? Sewa apartemen saja! Ada beberapa pilihan apartemen yang bisa jadi pertimbangan Anda seperti Gading Green Hill, Mediterania Marina Ancol, Ancol Mansion, Teluk Intan Apartment, Gold Coast PIK, dan masih banyak lagi
