logo
Disewakan
Dijual

Tipe Properti

Filter

Terbaru

Menteng

Jual Rumah di Menteng

Selayang Pandang Daerah Menteng, Kawasan Elit Warisan Penjajah

Masyarakat Jakarta mengenal Menteng sebagai kawasan elit yang berdiri di Jakarta Pusat. Banyak pejabat tinggi negara, kedutaan besar, sampai eksekutif berpenghasilan tinggi yang bermukim di sini. Kepopuleran Menteng sebagai kawasan elit sebenarnya sudah ada sejak zaman penjajahan Belanda.

Pada tahun 1910-1918, P.A.J Mooijen, seorang arsitek Belanda, mengembangkan perumahan villa pertama di kota Jakarta. Dia merancang perumahan villa yang mirip dengan rancangan kota taman di Inggris, karya Ebenezer Howard. Di dalamnya terdapat taman-taman terbuka, seperti Taman Suropati, Taman Lawang, Taman Cut Meutia dan Taman Menteng yang dulunya merupakan Stadion Menteng.

Setelah kemerdekaan, Menteng tetap dihuni kalangan-kalangan atas Indonesia. Tokoh perintis kemerdekaan seperti Soekarno dan Mohammad Hatta tercatat pernah berdomisili di Menteng. Selain mereka, Soeharto, Mohammad Natsir, A.H Nasution, Ali Sadikin, Kemal Idris dan tokoh-tokoh penting lainnya juga tinggal di Menteng.

Sampai sekarang, Menteng menjadi lokasi favorit kalangan elit nusantara untuk bermukim. Lokasinya yang sangat premium menjadi alasan utama. Menteng berada dekat dengan pusat bisnis utama ibu kota, seperti Bundaran HI, Grand Indonesia, Plaza Indonesia, dsb. Selain itu, Menteng juga terletak tidak jauh dari kantor-kantor pemerintahan yang terletak di Jalan Medan Merdeka.

Belum lagi, rumah-rumah yang dijual di Menteng sebagian besar merupakan rumah mewah dengan fasilitas lengkap. Bentuk asli rumah tetap dipertahankan, meskipun di dalamnya sudah dilengkapi kolam renang, kebun kecil dan fasilitas menarik lainnya. Banyak rumah-rumah di Menteng yang akhirnya menjadi rumah dinas untuk pejabat, kedubes, atau menjadi pusat kebudayaan untuk negara lain.

Dengan adanya faktor-faktor ini, rasanya masuk akal bila pemilik menjual rumah Menteng dengan harga yang fantastis. Meskipun begitu, tidak menutup kemungkinan Anda akan menemukan harga miring untuk jual rumah Menteng.

Daftar Harga Jual Rumah Menteng

Letaknya yang berada di prime location membuat rumah-rumah Menteng dijual dengan harga yang sangat fantastis. Mengutip laman Lamudi.com, rata-rata harga jual rumah Menteng berada di angka Rp85.000.000 per m2. Harga tersebut sempat turun 6 bulan lalu menjadi Rp81.700.000 per m2 dan kemudian naik lagi ke angka Rp85.000.000.

Jika dihitung-hitung, Anda perlu mengeluarkan uang Rp56 miliar sampai Rp72 miliar untuk membeli rumah di Menteng dengan ukuran 600-1200 m2. Untuk mengetahui gambaran lebih rinci terkait harga jual rumah Menteng, berikut adalah data harga sewa terendah dan tertinggi rumah di Menteng yang dihimpun dari beberapa marketplace properti.

Rumah123.com

  • Harga Jual Terendah: Rp45 Juta (Tanah: 300 m2)
  • Harga Jual Tertinggi: Rp13,3 Triliun (Bangunan: 920 m2)

Rumah.com

  • Harga Jual Terendah: Rp44 Juta (Tanah: 500 m2)
  • Harga Jual Tertinggi: Rp550 Miliar (Tanah: 2000 m2)

Lamudi.co.id

  • Harga Jual Terendah: Rp52 Miliar (Tanah: 750 m2)
  • Harga Jual Tertinggi: Rp300 Miliar (Bangunan: 800 m2)

OLX

  • Harga Jual Terendah: Rp42 Juta (Bangunan: 35 m2)
  • Harga Jual Tertinggi: Rp1 Triliun (Tanah: 1250 m2)

Peluang Investasi Rumah Mewah di Menteng

Walaupun didominasi oleh perumahan-perumahan kelas atas, permintaan akan hunian di Menteng tetap tinggi. Lamudi mencatat ada 540 orang yang mencari hunian di Menteng setiap bulan lewat laman mereka. Jumlah ini menempati posisi ketiga untuk kategori hunian mewah, setelah Pondok Indah dan Kemang. Sedangkan di mesin pencari Google, sebanyak 150 orang menggunakan kata kunci “jual rumah Menteng” untuk mencari hunian di kawasan ini.

Sebenarnya stok rumah di Menteng masih melebihi permintaan pasar. Akibatnya, pasar sempat lesu pada 3-4 tahun terakhir, menurut laman HousingEstate.id. Jangan khawatir, meski sempat melemah, minat orang super kaya untuk memiliki hunian di Menteng akan terus ada. Inilah yang membuat pasar properti di Menteng unik, karena memiliki pasar khusus yang tidak terpengaruh kondisi pasar properti pada umumnya, ujar Nevins Lie, Direktur PT. Putragaya Wahana (PWG).

Siapa yang tertarik untuk memiliki rumah di Menteng? Rata-rata adalah kalangan pengusaha yang ingin meningkatkan kualitas hidupnya. Mereka membeli rumah di Menteng untuk dihuni sendiri, bukan untuk diputar lagi.

Sebagian dari mereka paham, bahwa rumah mewah di Menteng tingkat okupansinya tidak menjanjikan dan kenaikan harganya pun sangat pelan. Selain itu, alasan lain mengapa mereka lebih suka menghuninya sendiri adalah karena nilai gengsi yang dimiliki Menteng jauh mengungguli kawasan elit lain di ibu kota. Sudah sejak dahulu kawasan ini dipandang elit dan menjadi favorit kalangan high-end Indonesia untuk bermukim. Berbeda dengan kawasan-kawasan elit yang terbilang baru, seperti PIK, Summarecon di Kelapa Gading dan Puri Indah di Kembangan.

Untuk segmen pasarnya sendiri, Menteng dibagi ke dalam tiga zona, yaitu zona premium, inti dan pinggir. Yang termasuk zona premium adalah rumah-rumah di jalan-jalan lebar, seperti Jalan Teuku Umar, Diponegoro dan Imam Bonjol. Pejabat tinggi, kedubes dan orang-orang dengan kekayaan jauh di atas rata-rata adalah penghuni zona ini. Sedangkan zona inti lokasinya berada di dekat zona premium, namun masih terkoneksi dengan jalan utama, contohnya rumah di Jalan Besuki dan Panarukan. Untuk zona pinggir, lokasinya berada di bagian terluar Menteng, seperti Jalan Anyar dan Jalan Surabaya.

Beda zona beda juga harga jualnya. Rumah yang berada di zona premium Menteng dibandrol dengan harga antara Rp 85-110 juta per m2. Sedangkan di zona inti, rumah yang dijual berkisar di angka Rp 65-85 juta per m2. Zona pinggir adalah yang paling murah, dengan harga jual Rp 50-65 juta per m2.

Fasilitas Penunjang di Menteng

Apa yang membuat kawasan Menteng begitu premium hingga menaikan nilai properti di kawasan ini? Tidak lain adalah sarana dan prasarananya yang juga premium. Sebagian bahkan menjadi ikon bagi bangsa ini. Fasilitas apa saja yang bisa Anda temukan di Menteng dan sekitarnya? Berikut adalah sebagian daftarnya.

Hotel Indonesia

Hotel Indonesia adalah hotel bintang 5 pertama yang dibangun di Indonesia. Hotel ini dibangun dalam rangka menyambut Asian Games ke IV tahun 1962. Presiden Soekarno meresmikan Hotel Indonesia pada tanggal 5 Agustus di tahun yang sama. Kini, hotel yang berdiri di atas lahan seluas 25.082 meter ini sudah ditetapkan sebagai cagar budaya oleh Pemerintah Daerah DKI Jakarta dan bersama-sama dengan Bundaran HI, menjadi landmark penting ibu kota.

Sarinah

Sarinah merupakan pusat perbelanjaan setinggi 15 lantai tertua di Jakarta yang mulai beroperasi pada tahun 1967. Jaraknya hanya 1,6 km dari Kecamatan Menteng. Sarinah adalah salah satu destinasi belanja terfavorit di Jakarta Pusat, karena barang-barang yang dijual di sini harganya terjangkau, namun mutunya tetap bagus.

Taman Ismail Marzuki

Bagi penggiat kesenian dan budaya mungkin sudah tidak asing dengan Taman Ismail Marzuki (TIM). Tempat ini terletak di jalan Cikini Raya 73, Jakarta Pusat. TIM sudah sejak lama dimanfaatkan sebagai wadah kesenian dan kebudayaan. Didalamnya juga terdapat Institut Kesenian Jakarta dan Planetarium Jakarta. Tidak hanya itu, TIM juga menampung enam teater modern, balai pameran, galeri, gedung arsip dan bioskop.

Taman Suropati

Taman Suropati agaknya sudah menjadi landmark Menteng yang begitu dikenal warga Jakarta. Taman ini adalah spot favorit bagi warga Menteng untuk melakukan aktivitas outdoor. Bahkan bermusik pun bisa dilakukan di taman ini.

Lokasi Taman Suropati berada di zona premium Menteng, tepatnya di pertemuan antara Jalan Teuku Umar, Jalan Diponegoro dan Jalan Imam Bonjol. Di taman ini berdiri enam monumen Perhimpunan Bangsa-Bangsa Asia Tenggara yang dibuat oleh seniman dari masing-masing negara pendiri ASEAN.

Taman Menteng

Taman lainnya yang tidak kalah menarik adalah Taman Menteng. Dahulu, taman yang berdiri di atas lahan seluas 30 hektar ini merupakan Stadion Menteng. Stadion berkapasitas 10.000 penonton yang sekarang sudah tidak ada.

Di dalam Taman Menteng terdapat beragam fasilitas yang dapat dimanfaatkan warga, seperti lapangan futsal dan basket. Ada juga 44 sumur resapan yang membantu penyerapan air hujan di lingkungan Menteng.

Stasiun Gondangdia

Untuk transportasi publik, yang paling dekat dengan Menteng adalah Stasiun Gondangdia. Stasiun ini terletak di utara Kelurahan Gondangdia. Stasiun termasuk Daerah Operasi I Jakarta dan melayani rute KRL Commuter Line. Dari sini, Anda dapat dengan mudah menuju Stasiun Manggarai atau Stasiun Jakarta Kota. Stasiun Gambir yang melayani perjalanan keluar kota juga berada tidak jauh dari sini.

Segitiga Emas

Segitiga Emas adalah wilayah imajiner yang membentang dari Jakarta Pusat hingga Jakarta Selatan. Wilayah ini muncul karena besarnya aktivitas bisnis, keuangan dan diplomatik yang ada di dalam satu kawasan. Jalan-jalan yang membentuk kawasan Segitiga Emas adalah Jalan M.H. Thamrin, Jalan Jenderal Sudirman, Jalan H.R. Rasuna Said, dan Jalan Gatot Subroto. Kawasan Menteng sendiri berada tidak jauh dari Jalan Jendral Sudirman, salah satu jalan utama yang membentuk Segitiga Emas Jakarta.

© 2021 Jendela360. All rights reserved.