Apartemen menjadi salah satu hunian yang paling diminati untuk daerah urban. Bagaimana tidak, lahan yang kian menyempit membuat trend hunian semakin bergeser ke hunian vertikal. Kehidupan apartemen yang lebih praktis dan modern juga menjadi salah satu alasan apartemen kian diminati sebagai tempat tinggal di samping harga rumah tapak yang kian meroket.
Bagi Anda yang terbiasa tinggal di rumah tapak dengan halaman, mungkin merasa agak kurang terbiasa pada awalnya dengan kehidupan di apartemen yang tidak memiliki halaman. Apalagi kalau senang berkebun atau memelihara tanaman lainnya, tentu akan kesulitan menyalurkan hobi itu karena ketiadaan lahan.
Jangan sedih, dulu! Balkon apartemen bisa dimanfaatkan untuk membuat taman vertikal mini, lho. Ada beberapa ide yang bisa dicoba agar balkon apartemen Anda bisa disulap menjadi area berkebun mini yang cantik. Simak di bawah ini!
Rak bekas
Jika Anda memiliki rak buku yang sudah agak rusak, jangan langsung dibuang! Kalau balkon apartemen Anda muat, maka pindahkan saja rak tersebut ke balkon dan susun pot-pot tanaman Anda di sana. Bila Anda memiliki tanaman merambat, maka Anda bisa berkesperimen menyusun jalur rambatan tanaman Anda merambati rak sedemikian rupa sehingga terlihat cantik.
Tangga
Selain rak, Anda juga bisa mencoba tangga lipat sebagai tatakan pot. Jika balkon Anda terlalu sempit untuk meletakkan sebuah rak, tangga lipat kecil bisa menjadi solusinya. Karena tangga tidak sebesar rak, maka akan menimbulkan kesan taman vertikal yang mungil. Tentu saja sebaiknya Anda jangan memilih tanaman yang besar-besar namun tanaman yang kecil saja untuk menyiasati keterbatasan ruang saat tanaman semakin tumbuh.
Frame
Jika Anda menyukai tanaman merambat seperti anggrek dan lain sebagainya, maka Anda bisa memasang frame dari plastic atau besi di salah satu sisi balkon. Nanti saat tanaman semakin rimbun, maka frame yang menopang para tanaman tersebut akan semakin tertutup dan tidak terlihat. Anda akan terlihat seolah memiliki dinding tanaman meskipun memerlukan waktu yang agak lama menunggu hingga tanaman Anda tumbuh rimbun.
Pot gantung
Sudah nyaris tak ada lahan yang tersisa untuk rak, tangga, atau frame di tembok? Kalau begitu Anda bisa mencoba memasang pot-pot gantung kecil di langit-langit atau tembok. Namun pastikan Anda memasang pot dengan alas jika ingin menggantungnya agar tidak ada air yang menetes-netes ke bawah saat pot disiram nanti. Jangan lupa untuk memilih pot dari plastik atau bahan lain yang lebih empuk agar tidak membahayakan apabila terjatuh.
Jika Anda kurang suka dengan pot gantung di langit-langit, maka Anda bisa mencoba untuk membuat gantungan memanjang di tembok dan menggantungkan pot-pot kecil di sana.
Botol bekas
Memanfaatkan botol plastik bekas sebagai pot tanaman adalah cara yang sering digunakan banyak orang. Selain murah meriah, menggunakan botol plastik bekas juga membantu mengurangi sampah. Biasanya bagian samping botol dilubangi dan dimasukkan tanah sebagai media tanam ke dalamnya. Nantinya botol-botol tersebut bisa dipasang berderet horizontal di tembok membentuk pola tertentu.
Toples kaca
Botol plastik bekas yang dijadikan pot sudah biasa, kalau toples kaca masih jarang. Anda bisa berkesperimen dengan toples kaca bekas. Karena bentuknya yang kecil, Anda bisa lebih bebas meletakkannya di manapun. Anda bisa bereksperimen menggantungnya atau hanya diletakkan di pojok meja saja. Harap diingat untuk memilih tanaman yang memang kecil dan tidak akan tumbuh besar hingga memecahkan toples, ya!
Lampu bohlam
Jika menurut Anda toples kaca masih terkesan biasa saja, maka Anda bisa mencoba lampu bohlam bekas sebagai pot! Lampu bohlam bekas yang sudah dibersihkan bisa menjadi media tanam untuk taman vertikal Anda.
Dengan digantung sedemikian rupa, taman vertikal Anda akan terkesan unik dan cantik. Harap diingat bahwa hanya tanaman-tanaman kecil saja yang bisa ditanam di lampu bohlam ini. Selain itu, karena tak ada pori-pori, maka air dalam bohlam ini harus rutin diganti agar tidak keruh.
Terpal plastik
Ada satu lagi cara membuat taman vertikal yang murah meriah selain dengan botol plastik bekas dan toples kaca. Terpal plastik bisa dipotong-potong sedemiakn rupa membentuk kantong-kantong dan digantungkan. Tanah untuk media tanam bisa dimasukkan ke dalam kantong-kantong tersebut. Jika malas memotong-motong terpal sendiri, alternatif lainnya adalah Anda bisa memanfaatkan kantong sepatu bekas. Kantong sepatu yang memang sudah berbentuk kantong membuat Anda tinggal memasukkan tanah dan tanaman saja ke dalamnya.
Pipa paralon
Pipa paralon plastik juga bisa dimanfaatkan sebagai media tanam di taman vertikal Anda. Cari pipa yang ukurannya kira-kira muat untuk tanaman dan lubangi bagian sampingnya. Mirip seperti penggunaan botol plastik bekas, Anda tingga memasukkan tanah dan tanaman di bagian pipa yang berlubang lalu digantung di tembok. Bedanya, satu botol plastik biasanya hanya untuk satu tanaman sementara satu pipa paralon cukup untuk beberapa tanaman. Dengan begitu Anda bisa memasang beberapa pipa paralon berisi tanaman secara bertingkat.
Bagi Anda yang sudah berpengalaman dengan hidroponik (teknik menanam tanaman di air), pipa paralon bahkan bisa dimanfaatkan untuk bercocok tanam secara hidroponik. Pipa paralon yang digunakan bisa dialiri dengan selang air untuk media tanam. Tentunya tidak semua tanaman cocok untuk ditanam dengan menggunakan teknik hidroponik sehingga Anda harus memilih-milih tanamannya dulu.
Nah, tinggal di apartemen bukan berarti tidak bisa menyalurkan hobi berkebun, bukan? Anda hanya cukup sedikit berpikir kreatif saja untuk bisa menciptakan taman vertikal yang cantik dan unik di apartemen.