Kamu yang tinggal di apartemen pasti akan malas banget dong kalau harus effort turun, jauh jauh, ke lantai dasar hanya untuk membuang sampah? Apalagi kalau kamu tinggal di lantai yang tinggi, malas banget ga sih? Persoalan sampah ini memang sudah menjadi problema yang besar bagi orang-orang yang tinggal di apartemen karena sangat tidak praktis jika harus turun ke lantai dasar hanya untuk membuang sampah.
Bagi kita yang tinggal di apartemen, sangat penting untuk memiliki tempat buang sampah yang praktis. Maka dari itu, kini sudah mulai banyak developer apartemen yang menyediakan trash chute di setiap lantai sebagai solusi tempat buang sampah di apartemen yang paling praktis.
Trash chute menjadi favorit para developer sebagai tempat buang sampah di apartemen karena mekanismenya yang dianggap sangat praktis yang memungkinkan para penghuni tidak perlu turun hanya untuk membuang sampah. Hal ini tentunya akan sangat disambut baik oleh para penghuni karena dapat menambah kenyamanan mereka untuk tinggal di apartemen.
Tapi, memang sebenarnya trash chute itu apa dan cara kerjanya memang bagaimana? Lalu, alasan lain kenapa bisa jadi favorit apa? Ingin tahu lebih lanjut? Yuk, simak ulasannya berikut ini!
Definisi Trash Chute
Kata trash chute sebenarnya sudah tidak asing bagi kita yang tinggal dan bekerja di gedung-gedung tinggi, seperti apartemen, hotel, dan gedung pencakar langit. Trash chute sendiri dapat diartikan sebagai saluran pembuangan sampah pada gedung-gedung tinggi yang biasanya berbentuk tabung dan dibangun secara vertikal. Biasanya, trash chute dibangun hingga sampai lantai yang paling atas dan langsung terhubung dengan tempat pembuangan sampah yang ada lantai dasar atau luar bangunan.
Penggunaan trash chute sebagai tempat buang sampah di apartemen dirasa sangat efektif karena penghuni tidak perlu turun untuk membuang sampah. Dengan begitu, penghuni akan mendapatkan kenyamanan ekstra saat tinggal di apartemen. Selain itu, keberadaan trash chute juga membantu pihak pengelola apartemen dalam mengelola sampah karena semua sampah yang dihasilkan akan langsung terkumpul pada satu tempat.
Sumber: id.pinterest.com
Material Pembuat Trash Chute
Trash Chute selalu terbuat dari bahan yang tidak mudah terbakar, seperti beton, PVC, atau stainless steel. Dari ketiga bahan tersebut, pengelola biasanya menggunakan stainless steel karena memberikan berbagai keuntungan. Pertama, stainless steel merupakan bahan yang anti karat sehingga perawatan yang dibutuhkan juga tidak terlalu banyak. Kedua, stainless steel tidak mudah kotor dan memiliki kandungan krom yang tingga sehingga membuatnya tahan lama. Terakhir, penggunaan stainless steel dirasa dapat menambah nilai estetika dari sebuah bangunan.
Baca Juga: 10 Alat Pembersih Wajib yang Harus Anda Miliki di Apartemen
Cara Kerja Trash Chute
Trash chute memiliki cara kerja yang cukup sederhana. Namun, sebelum kita mengetahui cara kerja trash chute, sebaiknya kita mengetahui kompenen-komponen yang ada dalam trash chute.
Untuk membuat sebuah trash chute, tidak bisa dibuat oleh sembarangan dan harus mengikuti standard dan aturan yang berlaku di masing-masing negara. Di Indonesia sendiri pembuatan dan penginstalasian trash chute diatur dalam PU No. 26/PRT/M/208 tentang Persyaratan Teknis Sistem Proteksi Kebakaran pada Bangunan Gedung dan Likungan dan juga dalam Permen PUPR No. 14/PRT/M/2017 tentang Kemudahan Persyaratan Pembangunan Gedung.
Merujuk pada aturan tersebut, trash chute haruslah dibuat menggunakan bahan yang tahan api seperti beton, PVC, atau stainless steel sehingga dapat mengurangi resiko kebakarn pada gedung. Pipa pembuangan juga harus memiliki diameter yang cukup, sekitar 60 cm dengan di setiap lantainya disediakan penampungan sementara. Pintu penutup yang berada di setiap lantai haruslah berukuran 38 X 46 cm dengan alat pemadam kebakaran, lampu, dan semprotan pembersih tersedia di dekatnya.
Sumber: kompasian.com
Agar bau tidak terperangkap pada saluran pembuangan dan mengganggu kenyamanan penghuni, maka di bagian paling atas harus dipasang ventilasi sebagai tempat bertukarnya udara. Pada bagian dasar trash chute harus disediakan bak penampung beroda agar dapat memudahkan petugas kebersihan untuk memindahkan sampah ke tempat yang lain.
Jika trash chute sudah dibangun dengan standar yang berlaku, maka penghuni dapat membuang sampah mereka ke dalam trash chute tanpa khawatir akan menimbulkan masalah yang lebih serius. Cara kerjanya juga cukup sederhana. Ketika sampah sudah masuk ke dalam trash chute melalui pintu yang ada, sampah akan ditampung sementara dan dipilah berdasakan jenisnya. Setelah dipilah, sampah akan langsung disalurkan melalui pipa pembuangan ke tempat pembuangan yang ada di lantai dasar. Dengan cara kerja yang seperti ini, trash chute menjadi tempat buang sampah di apartemen paling favorit karena sangat simple dan efektif.
Aturan Membuang Sampah di Trash Chute
Meski membuang sampah di trash chute sangat sederhana, tetap saja harus ada beberapa aturan yang harus kita patuhi. Hal pertama yang dapat kita lakukan adalah memastikan sampah yang dibuang tidak mengandung bahan berbahaya, seperti mudah terbakar atau meledak. Jangan sampai sampah kita menjadi masalah yang jauh lebih serius. Kedua, cari tahu aturan tetang membuang sampah di trash chute. Hal ini harus dilakukan karena setiap apartemen memiliki aturan yang berbeda.
Selanjutnya, kita juga harus pintar memilah sampah yang akan dibuang. Berikut adalah beberapa barang yang tidak boleh dibuang ke dalam trash chute menurut waste4chage:
Baca Juga: 12 Tips Menata Apartemen Studio agar Terasa Lebih Lega
1. Kotak Kardus Besar
Sumber: pexels.com/Victor Zissou
Kotak kardus berukuran besar sangat dilarang untuk dibuang ke dalam trash chute karena dapat mengganggu saluran pembuangan. Selain kotak kardus besar, kotak pizza utuh juga tidak boleh dibuang ke dalam trash chute. Jika ingin membuangnya, sebaiknya potong atau gunting terlebih dahulu agar tidak menyumbat saluran pembuaangan.
2. Tanaman Ukuran Besar
Sumber: pexels.com/Huy Phan
Sampah jenis ini juga sebaiknya tidak dimasukan ke dalam trash chute karena dikhawatirkan dapat menyumbat saluran. sebaiknya potong terlebih dahulu menjadi ukuran yang lebih kecil.
3. Benda Menonjol dan Sampah Lepas
Sumber: Jonathan Petersson
Sampah jenis ini biasanya dilarang oleh pihak pengelola karena dapat merusak dan mengotori perawatan trash chute sehingga pengelola harus mengeluarkan uang yang lebih besar. Adapun beberapa barang yang dilarang, di antaranya kaleng, kotak kemasan, dan sisa makanan.
4. Benda yang Mudah Terbakar
Sumber: istockphoto.com
Benda yang mudah terbakar juga sebaiknya tidak dimasukan ke dalam trash chute, seperti puntung rokok, korek api, dan kaleng aerosol karena ditakutkan akan menyebabkan kebakaran. Adapun beberapa benda yang dilarang lainnya adalah kotoran hewan dan popok bekas pakai.
Baca juga: 10 Barang Wajib di Apartemen Baru Anda, Nomr 10 Tidak Boleh Kelewatan!
Cara Merawat Trash Chute
Perawatan trash chute bisa dibilang cukup mudah karena terbuat dari bahan yang mudah dibersihkan. Perawatan ini biasanya menjadi tanggung jawab pihak pengelola. Untuk bagian luar, seperti pintu yang ada di setiap lantai, dapat dibersihkan hanya cukup dengan menggunakan kain lap basah. Sedangkan untuk perawatan bagian dalam trash chute, biasanya pihak pengelola akan menggunakan jasa pembersih trash chute profesional agar pengerjaannya jauh lebih mudah.
Namun, meskipun perawatan trash chute merupakan kewajiban pengelola, kita sebagai penghuni juga harus bertanggung jawab terhadap kebersihan dan perawatan trash chute. Tidak perlu melakukan hal yang sulit, cukup memilah sampah dan membungkusnya dengan benar.
___
Ingin tahu info menarik dan bermanfaat lainnya seputar apartemen dan lainnya? Yuk, segera kunjungi laman blog kami! Kunjungi juga website Jendela360 untuk informasi apartemen menarik terlengkap, termurah, dan terpercaya!
