Rahasia Perencanaan Keuangan Jitu untuk Penyewa Apartemen

by

|

|

perencanaan keuangan untuk penyewa apartemen

Perencanaan Keuangan untuk Penyewa Apartemen – Tinggal di apartemen biasanya lebih identik dengan kemewahan dan gaya hidup yang serba mahal. Tinggal di gedung tinggi di tengah kota, dekat dengan pusat bisnis, hiburan, hingga transportasi publik, wajar jika tinggal di apartemen menjadi pilihan tempat tinggal sebagian orang.

Bagi mereka yang menginginkan kemudahan yang serba praktis, apartemen menjadi jawabannya. Umumnya, lokasi apartemen lebih terjamin strategis daripada rumah tapak. Apartemen dibangun di tengah-tengah kota yang sudah hidup untuk menjawab kebutuhan tempat tinggal yang terus meningkat dengan lahan yang semakin sempit.

Fasilitas apartemen juga biasanya lebih banyak dan lengkap daripada rumah tapak. Fasilitas penunjang seperti kolam renang, gym, supermarket, hingga restoran dan cafe bisa ditemukan di apartemen. Semua kebutuhan pun jadi lebih terjangkau dengan cepat.

Sewa apartemen sebenarnya tidak selalu berarti bermewah-mewahan. Meski memang lebih erat dengan kehidupan urban, namun dengan perencanaan keuangan yang tepat, Anda tetap dapat berhemat meski tinggal dengan menyewa apartemen.

Harga sewa apartemen bukanlah satu-satunya biaya yang harus Anda keluarkan setiap bulan. Ketika menyewa apartemen, ada beberapa biaya-biaya lainnya yang perlu untuk Anda bayar juga, seperti biaya perawatan, perbaikan, dan lain sebagainya.

Lalu, bagaimana cara mengatur keuangan Anda selama menyewa apartemen? Apa saja biaya yang harus dikeluarkan? Simak perencanaan keuangan untuk penyewa apartemen berikut ini!

Perencanaan Keuangan untuk Penyewa Apartemen

1. Biaya IPL


(Sumber: freepik)

IPL atau Iuran Pengelolaan Apartemen merupakan biaya bulanan yang wajib dibayarkan oleh setiap penghuni apartemen. Biaya ini digunakan untuk perawatan dan pemeliharaan apartemen. Biaya IPL mencakup perawatan gedung, lift, kebersihan, dan keamanan.

Beda apartemen, maka besaran biaya IPL-nya juga berbeda. Bahkan, beda tipe unit, meskipun berada di dalam apartemen yang sama, besarannya juga dapat berbeda. Hal ini karena besaran IPL tiap penghuni tergantung dengan luas unit apartemennya.

Rata-rata, besaran IPL yang dikenakan apartemen adalah sebesar Rp.10.000 hingga Rp.50.000 per meter persegi. Sehingga, jika luas apartemen Anda adalah 25 m² dan biaya IPL yang dikenakan adalah sebesar Rp.30.000 per meter persegi, maka biaya IPL yang harus Anda bayar yakni sebesar Rp.750.000.

 

2. Sinking Fund

perencanaan keuangan untuk penyewa apartemen
(Sumber: freepik)

Sinking fund merupakan biaya yang dikeluarkan penghuni dan bersifat sebagai dana cadangan apartemen. Sinking fund digunakan untuk keperluan yang mendesak, seperti memperbaiki lift, kolam renang, dan fasilitas lainnya.

Berbeda dengan biaya IPL, sinking fund biasanya dibayarkan setahun sekali di awal muka. Besaran yang dikenakan tiap apartemen pun berbeda-beda. Kurang lebih, kisarannya sekitar Rp.100.000 hingga Rp.200.000.

 

3. Tagihan air


(Sumber: freepik)

Seperti rumah tapak, apartemen pun juga mengenakan tagihan air untuk penghuninya. Besaran tagihan air berbeda-beda dan sangat bergantung pada pemakaian setiap individu. Kurang lebih, kisarannya sebesar Rp.100.000 hingga Rp.300.000. Bisa lebih besar, bisa lebih sedikit, tergantung pemakaian Anda.

Karenanya, untuk menghemat pengeluaran, ada baiknya untuk bijak dan tidak boros dalam menggunakan air.

 

4. Tagihan listrik

perencanaan keuangan untuk penyewa apartemen
(Sumber: freepik)

Sama halnya dengan air, tagihan listrik pun juga terpisah dari biaya-biaya lainnya. Kurang lebih, besaran tagihan listrik yang dikenakan sekitar Rp.500.000 hingga Rp.1.000.000 per bulan. Anda bisa membayar lebih kecil atau lebih besar dari kisaran tersebut, tergantung dengan pemakaian.

Untuk menghemat pengeluaran ini, Anda bisa mengurangi intensitas pemakaian alat-alat yang memakan listrik besar, seperti mesin cuci, setrika, microwave, AC, dan lain sebagainya.

Anda juga bisa membiasakan diri dengan mematikan lampu di siang hari. Selain lebih hemat energi dan hemat uang, sinar matahari alami juga lebih sehat, loh!

 

5. Biaya parkir


(Sumber: freepik)

Biaya terakhir yang perlu Anda keluarkan ketika menyewa apartemen adalah biaya parkir. Motor memiliki biaya parkir yang lebih murah dibandingkan dengan mobil. Besaran yang dikenakan pun berbeda-beda, tergantung kebijakan dari masing-masing pengembang apartemen.

Rata-rata, kisaran biaya parkir untuk motor kurang lebih sekitar Rp.100.000 hingga Rp.200.000 sedangkan untuk mobil kurang lebih sekitar Rp.200.000 hingga Rp.300.000. Namun, ada juga beberapa apartemen menengah yang mengenakan biaya kurang dari kisaran tersebut. Bahkan, beberapa lainnya tidak mengenakan biaya parkir sama sekali.

 

6. Gunakan metode 50/30/20

perencanaan keuangan untuk penyewa apartemen
(Sumber: freepik)

Melihat rincian pengeluaran yang perlu dibayar penyewa apartemen di atas memang bikin pusing. Biaya sewa ditambah dengan biaya-biaya lainnya tentu bisa membuat Anda kewalahan.

Banyak apartemen yang berani mengenakan biaya tambahan yang cukup besar bukan tanpa sebab. Mengingat segala keunggulan terjamin yang hanya dimiliki apartemen, tidak heran jika Anda perlu merogoh kantong lebih dalam untuk memiliki tempat tinggal dengan keuntungan tersebut.

Agar Anda tidak semakin pusing, Anda bisa menggunakan metode 50/30/20 untuk membagi penghasilan per bulan Anda.

 

Baca juga: Metode 50 30 20, Cara Mudah dan Ampuh Atur Keuangan!

 

Singkatnya, metode ini berarti 50% dari penghasilan Anda digunakan untuk kebutuhan pokok, seperti makan, bayar apartemen, dan transportasi. 30% lainnya digunakan untuk kebutuhan sekunder, seperti menonton film di bioskop dan makan di restoran. 20% digunakan untuk tabungan atau investasi.

Biaya sewa apartemen beserta dengan biaya-biaya lainnya tentu termasuk ke dalam 50% dari penghasilan Anda. Karena itu, penting untuk memastikan bahwa setengah dari penghasilan per bulan Anda cukup untuk membayar sewa apartemen.

Namun, bukan berarti bahwa keseluruhan 50% dari penghasilan Anda hanya digunakan untuk apartemen saja. Jumlahnya harus lebih longgar lagi, karena Anda juga perlu biaya untuk makan dan transportasi.

 

Contoh Perencanaan Keuangan

Beberapa dari Anda mungkin masih bingung setelah membaca penjelasan di atas. Supaya tidak semakin bingung, simak contoh kasus berikut ini yang dapat digunakan sebagai contoh perencanaan keuangan untuk penyewa apartemen.

 

Anda memiliki penghasilan sebesar Rp.10.000.000 per bulan. Anda menyewa apartemen Tipe Studio seluas 25 m² dengan biaya sewa per bulannya sebesar Rp.2.000.000. Apartemen Anda mengenakan biaya IPL sebesar Rp.30.000 per meter persegi. Karena Anda baru akan memulai masa sewa, maka Anda juga harus membayar sinking fund sebesar Rp.100.000. Kemudian, selama masa sewa pun Anda dapat menghemat penggunaan air dan listrik sehingga tagihan yang keluar pun tidak besar. Anda memiliki sebuah mobil dan apartemen mengenakan biaya parkir sebesar Rp.150.000.

 

Dengan contoh kasus di atas, maka penghitungannya perencanaan keuangannya kurang lebih adalah sebagai berikut:

 

  • Biaya sewa: Rp.2.000.000
  • Biaya IPL: Rp.30.000 x 25 m² = Rp.750.000
  • Sinking fund: Rp.100.000
  • Tagihan air: Rp.100.000
  • Tagihan listrik: Rp.500.000
  • Biaya parkir: Rp.150.000

Total = Rp.3.600.000

 

Kemudian, terapkan dengan metode pembagian penghasilan 50/30/20. Dengan penghasilan sebesar Rp.10.000.000, maka pembagiannya adalah sebagai berikut:

  • Untuk kebutuhan pokok: 50% x Rp.10.000.000 = Rp.5.000.000
  • Untuk kebutuhan sekunder: 30% x Rp.10.000.000 = Rp.3.000.000
  • Untuk tabungan dan investasi: 20% x Rp.10.000.000 = Rp.2.000.000

 

Berdasarkan penghitungan di atas, maka didapatkan bahwa besaran yang perlu Anda sisihkan untuk kebutuhan pokok adalah Rp.5.000.000. Jika dikurangi dengan biaya keseluruhan sewa apartemen, maka yang tersisa adalah sebesar Rp.1.400.000.

Sisanya ini dapat Anda gunakan untuk membeli makan, bensin, serta kebutuhan lain yang tidak terduga.

Cara penghitungan di atas masih merupakan hitungan kasar berdasarkan contoh kasus saja. Pada kenyataannya, angka yang didapatkan bisa sangat berbeda.

 

Anda bisa mencoba untuk melakukan berbagai penghematan, seperti bepergian menggunakan transportasi publik, membuat masakan sendiri, hingga mencuci baju sendiri.

 

Baca juga: 10 Tips Hemat Uang Anak Kost, Tetap Irit Tinggal di Apartemen

 

Anda juga bisa mencoba memotong pengeluaran dengan memilih apartemen dengan harga sewa yang murah di Jendela360.

Jendela360 telah terpercaya dengan ribuan pilihan apartemen studio di Jakarta maupun di kota lainnya dengan kualitas terbaik dan harga menarik.

Kunjungi website Jendela360 untuk informasi lebih lanjut! 

Artikel Lainnya