Apa Itu Aset AYDA? Kenapa Harganya Lebih Murah?

by

|

|

,
aset ayda adalah

Pernahkah Anda mendengar istilah aset AYDA? Aset AYDA adalah singkatan dari Agunan Yang Diambil Alih. Istilah ini pasti pernah Anda lihat, terutama saat Anda ingin membeli rumah atau tanah. Meski begitu, tidak sedikit juga yang masih belum memahami apa itu aset AYDA. Padahal, aset ini bisa menjadi solusi untuk Anda yang ingin memiliki rumah sendiri tanpa mengeluarkan biaya lebih. Simak penjelasannya berikut ini!

Apa Itu Aset AYDA?

Secara sederhana, aset AYDA adalah aset atau properti yang diambil alih oleh bank karena debitur gagal memenuhi kewajibannya dalam membayar cicilan. Aset ini biasanya berupa rumah, apartemen, atau tanah yang dijadikan agunan kredit. Jika debitur tidak mampu melunasi cicilan KPR atau KPA, maka aset tersebut akan ditarik oleh bank.

Pihak bank tentunya tidak langsung semena-mena mengambil aset tersebut. Awalnya, debitur akan dikenakan denda keterlambatan, mendapatkan surat peringatan, hingga diberi kesempatan untuk negosiasi. Namun, apabila cicilan tetap terhambat dan debitur tersebut tidak menunjukkan itikad yang baik, maka bank dapat menarik kembali asetnya.

Setelah diambil alih, aset tersebut dijual kembali, umumnya melalui lelang. Itulah kenapa umumnya properti yang dijual sebagai aset AYDA dibanderol dengan harga yang cukup jauh dari pasaran.

Keuntungan Membeli Aset AYDA

aset ayda adalah
(Sumber: housing.com)

1. Harga di Bawah Pasaran

Salah satu daya tarik terbesar dari aset AYDA adalah harganya yang lebih murah dibandingkan harga pasar reguler. Diskon bisa mencapai 20–50%, sehingga Anda bisa mendapatkan rumah, apartemen, atau properti lain dengan bujet yang lebih ringan. Hal ini sangat menguntungkan, terutama bagi anak muda atau pasangan baru yang sedang mencari hunian pertama.

Dengan harga lebih rendah, Anda juga memiliki kesempatan untuk mengalokasikan dana ke kebutuhan lain, seperti renovasi, interior, atau tabungan masa depan. Jadi, membeli aset AYDA bukan hanya soal hemat, tapi juga membuka peluang untuk merencanakan keuangan keluarga dengan lebih bijak.

2. Legalitas Terjamin

Properti AYDA biasanya sudah melalui proses verifikasi legalitas oleh bank sebelum dilepas ke pasar. Artinya, dokumen penting seperti sertifikat tanah, Izin Mendirikan Bangunan (IMB), dan Pajak Bumi dan Bangunan (PBB) sudah diperiksa. Hal ini memberikan rasa aman bagi pembeli, karena Anda tidak perlu khawatir mengenai sengketa kepemilikan.

Selain itu, karena bank memiliki kepentingan untuk menutup kredit bermasalah dengan cepat, mereka memastikan aset yang dijual dalam kondisi legal yang sah. Dengan begitu, Anda bisa lebih tenang saat bertransaksi, tanpa harus mengkhawatirkan masalah hukum di kemudian hari.

Anda mungkin juga suka: 8 Tips Beli Rumah Tanpa Harus Cicil KPR, Gak Bayar Bunga Bank!

3. Proses Transaksi Lebih Cepat

Membeli aset AYDA adalah pilihan yang efisien karena properti yang dijual biasanya sudah tersedia dan siap dimiliki. Berbeda dengan membeli rumah baru dari developer yang masih dalam tahap pembangunan, proses transaksi AYDA lebih cepat sehingga Anda bisa segera menempati atau memanfaatkannya.

Bagi keluarga muda atau profesional sibuk, kecepatan ini sangat penting. Anda tidak perlu menunggu lama atau repot mengecek progres pembangunan, cukup ikuti prosedur lelang atau pembelian langsung, lalu lakukan balik nama sertifikat. Dalam waktu relatif singkat, properti bisa resmi menjadi milik Anda.

4. Kesempatan Negosiasi Harga

Meski sudah ditawarkan dengan harga miring, beberapa bank masih membuka kesempatan negosiasi harga, terutama untuk penjualan langsung tanpa lelang. Hal ini memberi keuntungan tambahan bagi pembeli yang ingin menekan biaya lebih rendah lagi. Dengan strategi komunikasi yang tepat, Anda bisa mendapatkan properti berkualitas dengan harga jauh di bawah pasaran.

Kesempatan negosiasi ini jarang ada di properti primer yang dijual developer. Maka dari itu, bagi Anda yang ingin membeli aset dengan modal lebih hemat, AYDA bisa menjadi opsi yang sangat menarik. Tidak hanya sekadar harga murah, tapi juga fleksibilitas dalam menentukan nilai akhir transaksi.

5. Cocok untuk Investasi dan Hunian

Selain untuk tempat tinggal, aset AYDA juga sangat cocok dijadikan investasi properti. Harga yang lebih rendah memberi ruang bagi Anda untuk mendapatkan capital gain di masa depan ketika harga properti naik. Dengan begitu, AYDA bisa menjadi pintu masuk bagi anak muda atau pasangan muda yang ingin mulai berinvestasi dengan modal lebih ringan.

Di sisi lain, bagi keluarga muda yang ingin memiliki hunian layak dengan biaya lebih terjangkau, aset AYDA juga merupakan pilihan tepat. Anda bisa mendapatkan rumah dengan lokasi strategis atau fasilitas lengkap, yang mungkin sulit diraih jika membeli di pasar reguler dengan harga tinggi.

Risiko Beli Aset AYDA


(Sumber: acquireacres.com)

1. Kondisi Properti Tidak Selalu Prima

Salah satu risiko membeli aset AYDA adalah kondisi fisiknya yang tidak selalu terawat. Banyak properti yang sudah lama kosong atau ditinggalkan debitur sehingga bisa mengalami kerusakan, mulai dari cat mengelupas, kebocoran atap, hingga instalasi listrik yang perlu diperbaiki.

Hal ini berarti Anda perlu menyiapkan dana tambahan untuk renovasi atau perbaikan sebelum bisa ditempati. Jadi, meskipun harga awalnya murah, total biaya bisa bertambah jika kondisi bangunan ternyata membutuhkan perbaikan besar.

2. Proses Lelang Bisa Kompetitif

Jika Anda membeli AYDA melalui lelang, ada kemungkinan harus bersaing dengan calon pembeli lain. Hal ini bisa membuat harga naik dari penawaran awal, sehingga tidak jarang harga akhirnya mendekati atau bahkan melebihi harga pasaran.

Kompetisi ini juga membuat Anda harus cepat dalam mengambil keputusan dan menyiapkan strategi penawaran yang tepat. Tanpa perencanaan, Anda bisa kehilangan kesempatan mendapatkan aset, atau justru membeli dengan harga yang tidak lagi menguntungkan.

3. Risiko Sengketa atau Penghuni Lama

Meski legalitas sudah diperiksa bank, ada kalanya properti AYDA masih ditempati oleh penghuni lama atau debitur yang gagal melunasi cicilan. Situasi ini bisa menimbulkan masalah, karena Anda harus menunggu hingga penghuni benar-benar keluar atau melakukan proses hukum tambahan.

Kondisi seperti ini tentunya bisa menghambat rencana Anda untuk segera menempati atau menyewakan properti tersebut. Oleh karena itu, penting untuk memastikan status hunian kosong sebelum melakukan transaksi pembelian.

4. Pembayaran Biasanya Harus Tunai

Berbeda dengan pembelian rumah dari developer yang bisa dicicil dengan skema KPR, pembelian AYDA umumnya harus dilakukan secara tunai. Hal ini tentu menjadi tantangan bagi anak muda atau pasangan baru yang belum memiliki tabungan besar.

Meskipun ada beberapa bank yang memberi opsi pembiayaan, jumlahnya terbatas dan tidak fleksibel. Jadi, jika Anda tertarik dengan aset AYDA, pastikan kondisi keuangan cukup kuat untuk melunasi pembayaran dalam waktu singkat.

5. Perlu Kehati-hatian dalam Menilai Harga

Harga aset AYDA memang lebih rendah dari pasaran, namun tidak semua penawaran benar-benar menguntungkan. Ada kemungkinan harga murah tersebut justru sebanding dengan kondisi properti yang membutuhkan renovasi besar.

Karena itu, penting untuk melakukan survei langsung dan membandingkan dengan harga pasar sekitar. Dengan begitu, Anda bisa memastikan bahwa aset yang dibeli memang memberikan nilai lebih, bukan sekadar terlihat murah di awal.

Tips Aman Beli Aset AYDA

aset ayda adalah
(Sumber: vecteezy)

1. Lakukan Survei Lokasi Secara Langsung

Sebelum memutuskan membeli, sangat penting bagi Anda untuk melakukan survei langsung ke lokasi aset AYDA. Melihat kondisi fisik properti secara nyata akan membantu Anda menilai apakah bangunan tersebut layak huni atau membutuhkan renovasi besar.

Selain itu, survei juga memberi gambaran jelas tentang lingkungan sekitar, akses transportasi, fasilitas umum, serta potensi nilai jual kembali. Dengan begitu, keputusan yang Anda ambil lebih objektif dan tidak hanya bergantung pada foto atau deskripsi dari bank.

2. Periksa Legalitas dan Dokumen Kepemilikan

Legalitas menjadi hal utama yang harus diperhatikan saat membeli aset AYDA. Pastikan semua dokumen penting dan bukti kepemilikan sudah lengkap dan sah secara hukum.

Jika perlu, Anda bisa meminta bantuan notaris atau konsultan hukum untuk memverifikasi dokumen. Langkah ini penting agar Anda terhindar dari risiko sengketa atau masalah hukum di kemudian hari.

Baca juga: Apa Itu BPHTB? Panduan Lengkap dan Cara Menghitungnya

3. Sesuaikan dengan Kebutuhan dan Budget

Meski harga aset AYDA lebih murah, bukan berarti semua penawaran cocok untuk Anda. Pilihlah properti yang sesuai dengan kebutuhan, apakah untuk ditempati sendiri, disewakan, atau dijadikan investasi jangka panjang.

Jangan lupa sesuaikan juga dengan kemampuan finansial. Ingat bahwa pembayaran biasanya harus tunai, jadi pastikan Anda memiliki dana cukup tanpa mengganggu kebutuhan keuangan lainnya.

4. Cari Informasi Lelang dari Sumber Resmi

Jika Anda tertarik membeli AYDA melalui lelang, pastikan informasi diperoleh langsung dari sumber resmi seperti website bank penyelenggara atau pengumuman di media terpercaya. Hindari bergantung pada pihak ketiga yang tidak jelas kredibilitasnya.

Dengan mengikuti jalur resmi, Anda bisa memastikan proses lelang transparan dan sesuai prosedur hukum. Hal ini juga membantu Anda terhindar dari praktik penipuan yang kerap terjadi pada transaksi properti tidak resmi.

5. Pertimbangkan Biaya Tambahan

Selain harga pembelian, perhitungkan juga biaya tambahan yang mungkin muncul. Misalnya biaya renovasi, balik nama sertifikat, pajak, hingga biaya notaris. Semua ini perlu dimasukkan dalam kalkulasi agar Anda tahu berapa total dana yang benar-benar dibutuhkan.

Dengan mempertimbangkan biaya tambahan sejak awal, Anda bisa menilai apakah aset tersebut masih tergolong menguntungkan. Ini juga membantu menghindari kejutan finansial yang bisa membebani setelah transaksi selesai.

Ingin Punya Rumah Sendiri Sambil Nabung Buat DP KPR? Sewa Apartemen Lewat Jendela360 Aja!

Membeli rumah atau apartemen yang menjadi aset AYDA memang lebih murah, akan tetapi tetap ada risiko cukup berat yang penting untuk dipertimbangkan, mulai dari kondisi properti hingga kemungkinan sengketa.

Cara beli hunian yang paling aman memang tetap dengan mengajukan KPR dan KPA. Meski begitu, mengajukan KPR dan KPA pun perlu penghasilan yang stabil dan uang muka yang tidak kecil.

Karena itu, agar Anda bisa memiliki hunian sendiri sambil menabung untuk mempersiapkan KPR, sewa apartemen terlebih dahulu dengan Jendela360!

Jendela360 merupakan situs sewa apartemen yang telah terpercaya dengan puluhan ribu unit apartemen di kota-kota besar Indonesia.

Jendela360 memiliki fitur virtual tour menggunakan kamera 360 yang dapat membantu melihat apartemen secara lebih detail dan memudahkan proses pencarian apartemen Anda.

Seluruh transaksi Anda dengan Jendela360 juga terjamin aman tanpa adanya hidden fees karena dilakukan secara transparan.

Kunjungi website Jendela360 atau hubungi customer service kami untuk informasi lebih lanjut!

Artikel Lainnya