10 Tips Menabung Saat Resesi Agar Keuangan Tetap Aman

by

|

|

,

Apakah Anda berencana menabung untuk menghadapi resesi? Jika iya, simak tips menabung saat resesi berikut ini.

Isu resesi 2023 akhir-akhir ini menjadi topik perbincangan hangat yang terus dibicarakan. Perkiraan kondisi resesi 2023 dinyatakan oleh Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati yang menjelaskan bahwa kondisi ekonomi global sedang tidak baik-baik saja. Hal tersebut dikarenakan kondisi inflasi yang tinggi, pengetatan likuiditas, hingga konflik geopolitik Ukraina dan Rusia membuat ekonomi dunia semakin tidak stabil. 

Walaupun resesi 2023 belum pasti terjadi, Anda tentunya harus tetap mempersiapkan diri dengan menjaga kondisi keuangan sebaik mungkin. Ada berbagai cara yang bisa Anda lakukan, salah satunya adalah menabung dengan strategi yang sesuai. Artikel ini akan membahas tentang tips menabung saat resesi agar kondisi keuangan tetap aman.

1. Catat Anggaran Pemasukan dan Pengeluaran

Tips menabung saat resesi pertama yang bisa Anda lakukan adalah mulai mencatat jumlah pemasukan dan pengeluaran setiap bulannya. Perhatikan besaran dana yang Anda keluarkan agar Anda mengetahui besaran kebutuhan pokok setiap bulannya. Jangan sampai pengeluaran Anda lebih besar dibandingkan dengan jumlah pemasukan. 

Jika Anda mencatat anggaran, Anda akan mengetahui kebiasaan belanja yang tidak perlu. Dari hal tersebut, Anda bisa mulai membuat strategi untuk mengatur keuangan kedepannya. 

2. Mulai Alokasikan Pendapatan Untuk Tabungan

Setelah mengetahui besar anggaran pemasukan dan pengeluaran setiap bulannya, langkah selanjutnya yang harus Anda lakukan adalah mulai mengalokasikan pendapatan untuk ditabung. 

Banyak strategi yang bisa Anda lakukan dalam pengalokasian dana, seperti misalnya sistem 50-30-20, yaitu 50% dari gaji untuk kebutuhan sehari-hari, 30% untuk cicilan atau hutang, dan 20% untuk ditabung.

Carilah sistem pengalokasian dana yang sesuai dengan kondisi keuangan Anda saat ini. Namun idealnya, jumlah tabungan setiap bulan sebaiknya tidak kurang dari 10% pendapatan agar Anda memiliki simpanan yang cukup.

3. Pisahkan Rekening Belanja Harian dan Rekening Tabungan

Tips menabung saat resesi selanjutnya adalah memisahkan rekening belanja harian dengan rekening tabungan. Hal ini bertujuan agar uang tabungan tidak terpakai dan Anda bisa mencapai target tabungan yang diinginkan.

Jika rekening belanja dan tabungan tidak dipisah, Anda akan mengalami kesulitan untuk mengetahui jumlah tabungan yang sudah terkumpul. Rekening yang digabung juga dapat membuat Anda kesulitan untuk mengatur budget pengeluaran setiap bulan.

4. Sadari Perbedaan Antara Kebutuhan dan Keinginan

Menyadari perbedaan antara kebutuhan dan keinginan merupakan kemampuan penting dalam menghadapi kemungkinan resesi. Ketika hendak membeli sesuatu, Anda harus memastikan apakah hal tersebut adalah kebutuhan mendesak atau hanya keinginan semata. Bila Anda dapat menekan keinginan, tentunya jumlah tabungan Anda akan semakin banyak. 

Misalnya Anda melihat toko baju dan tertarik untuk beli. Sebelum membeli baju, Anda harus bertanya ke diri sendiri apakah Anda benar-benar membutuhkan baju tersebut atau hanya keinginan sementara. Jika Anda sedang membutuhkan baju untuk bekerja, mungkin baju tersebut bisa menjadi kebutuhan utama dan harus Anda beli. Namun jika Anda masih memiliki koleksi baju yang layak, sebaiknya Anda menunda keinginan membeli sampai benar-benar butuh.

5. Investasi di Berbagai Instrumen

Bila jumlah tabungan sudah terkumpul cukup banyak, sebaiknya Anda mulai melakukan investasi di berbagai instrumen yang minim resiko. Hal ini bertujuan untuk menghadapi kondisi inflasi di masa yang akan datang.

Beberapa instrumen investasi yang bisa Anda pilih diantaranya adalah reksadana, emas maupun logam mulia. Anda juga bisa berinvestasi properti, tanah, maupun investasi lain yang memungkinkan untuk mendapat keuntungan tambahan. Namun sebelum memutuskan untuk investasi, sebaiknya Anda mempelajari terlebih dahulu terkait resiko masing-masing instrumen investasi agar tidak menyesal di kemudian hari.

6. Daftar Asuransi

Jika jumlah penghasilan Anda cukup besar, Anda bisa mendaftar asuransi swasta untuk berjaga-jaga dalam kondisi darurat. Banyak sekali jenis asuransi yang bisa Anda pilih, seperti asuransi jiwa, asuransi kesehatan, asuransi kesehatan, asuransi kecelakaan, hingga asuransi hari tua.

Dalam memilih jenis asuransi, perhatikan manfaat apa saja yang bisa Anda dapatkan. Pastikan juga Anda memiliki budget untuk membayar asuransi setiap bulannya.

7. Jangan Mudah Terbawa Tren

Langkah selanjutnya untuk mempersiapkan kondisi resesi adalah tidak mudah terbawa dengan tren baru. Hal ini bertujuan agar Anda memiliki dana untuk menabung. Misalnya saat ini merk smartphone terbaru terus keluar setiap tahunnya.

Jika kondisi smartphone Anda masih bagus dan layak pakai, sebaiknya Anda menunda untuk membeli smartphone baru sampai nanti benar-benar membutuhkannya. 

8. Mulai Terapkan Gaya Hidup Hemat

Kebiasaan hidup hemat juga akan sangat membantu Anda untuk menabung di saat resesi. Anda bisa mengatur pola belanja kebutuhan sehari-hari agar lebih hemat dari sebelumnya.

Jika Anda terbiasa makan di restoran setiap hari kerja, Anda juga bisa belajar membuat bekal sendiri untuk di bawa ke kantor. Atau bila Anda memiliki kebiasaan untuk minum kopi di cafe setiap hari, Anda bisa mengganti kebiasaan tersebut dengan membuat kopi sendiri di rumah.

Penerapan gaya hidup hemat mungkin tidak akan terasa manfaatnya secara instan. Namun jika Anda melakukannya secara konsisten, Anda dapat mengumpulkan tabungan lebih banyak untuk digunakan kemudian hari.

9. Cari Pemasukan Tambahan

Selain mengatur anggaran dan berhemat, ada baiknya Anda juga mulai menambah pemasukan agar tabungan Anda juga bertambah. Anda bisa mencari berbagai pekerjaan freelance maupun part time, seperti jasa desain, content writing, jasa foto, dan masih banyak lagi.

Jika Anda merasa belum memiliki kemampuan yang mumpuni, Anda juga bisa mulai belajar skill yang nantinya bisa menjadi pekerjaan tambahan di era resesi. 

10. Pertimbangkan Untuk Sewa Hunian Jangka Panjang

Tips menabung saat resesi terakhir dalam artikel ini adalah mempertimbangakan sewa hunian jangka panjang dibanding sewa secara bulanan, terutama untuk Anda yang berencana menyewa dalam jangka waktu panjang.

Biasanya harga sewa tahunan seperti sewa apartemen akan jauh lebih murah dibandingkan dengan harga sewa secara bulanan yang dibayar selama setahun. Selisih antara harga sewa bulanan dan tahunan bisa Anda jadikan tambahan tabungan untuk mempersiapkan kemungkinan kondisi resesi yang akan datang. 

Jika Anda tertarik untuk sewa apartemen strategis dengan harga terjangkau, Anda bisa mengunjungi Jendela360 untuk informasi lebih lengkap. Jendela360 juga menyediakan unit apartemen dijual untuk Anda yang berminat untuk berinvestasi properti. Tunggu apa lagi? Kunjungi halaman Jendela360 sekarang juga!

Artikel Lainnya