Konsep hidup Ikigai disebut menjadi jawaban untuk kehidupan yang lebih bahagia. Sebenarnya, apa itu ikigai? Bagaimana cara konsep ini dapat memberikan kebahagiaan lebih dalam hidup? Dan bagaimana cara mencapainya?
Merasa jenuh akan keseharian dalam hidup adalah suatu hal yang wajar. Bangun pagi, kemudian dilanjutkan dengan bersiap-siap pergi kerja, menempuh perjalanan ke kantor, bekerja hingga sore, dan pulang lagi untuk bersiap agar Anda bisa mengulanginya lagi esok hari.
Hidup yang terasa monoton membuat rasa bosan jadi tak terhindarkan. Anda hanya mengetahui bagaimana cara melakukan sesuatu. Tentunya Anda tahu bagaimana cara bangun di pagi hari dan bangkit dari kasur. Akan tetapi, Anda melakukannya tanpa mengerti alasan mengapa Anda harus melakukannya.
Akibatnya, gairah untuk menjalani hari pun menghilang. Semua yang Anda rasakan terasa seakan kehilangan makna.
Namun, perasaan kosong ini bukan berarti tidak dapat teratasi. Di sini lah kemudian konsep hidup Ikigai hadir untuk membantu perasaan hampa yang Anda rasakan.
Apa itu Ikigai?
(Sumber: unsplash.com)
Ikigai merupakan kata dari bahasa Jepang yang secara harfiah memiliki arti nilai hidup. Jadi, dapat diartikan secara filosofis bahwa Ikigai merupakan sebuah konsep atau prinsip yang dapat memberikan makna dalam hidup. Ikigai adalah mencari arti dalam apa yang Anda lakukan dan bagaimana Anda dapat benar-benar hidup dalam kehidupan yang dijalani.
Kepopuleran konsep Ikigai hingga kini bukan tanpa alasan. Konsep ini semakin relevan dengan kehidupan modern yang memaksa setiap individu untuk melakukan hal yang sama setiap hari. Dengan mencari makna atas apa yang dijalani, hidup pun terasa lebih berarti.
Mengenal Konsep Hidup Ikigai
(Sumber: unsplash.com)
Konsep hidup Ikigai sebenarnya sudah datang sejak Era Heian yang berlangsung dari akhir abad ke-8 hingga akhir abad ke-12. Hal ini dituturkan oleh Profesor Akihiro Hasegawa yang meneliti konsep Ikigai sebagai filosofi dalam kehidupan.
Dalam penelitiannya, Hasegawa mengatakan bahwa kata “kai” berasal dari kata dalam bahasa Jepang untuk kerang(貝). Pada Era Heian, kerang memiliki nilai yang sangat tinggi. Seniman biasa menghias kerang menjadi kerajinan tangan untuk digunakan pada saat kaiawase, sebuah permainan yang menggunakan cangkang kerang.
Permainan ini biasa hanya dilakukan oleh kalangan bangsawan karena hanya mereka yang dapat membeli kerang-kerang indah dengan harga yang tinggi ini. Dari sini lah kemudian kata “kai” diartikan sebagai nilai dan arti.
Kepopuleran konsep hidup Ikigai tentu tidak hanya menyebar di Jepang atau wilayah Asia saja. Ikigai juga sudah semakin dikenal hingga barat. Bahasan soal Ikigai merambah hingga ke media berita besar seperti BBC yang merilis sebuah artikel bertajuk “Ikigai: A Japanese concept to improve work and life”.
Anda mungkin juga suka: 6 Rekomendasi Buku Self Improvement Untuk Kehidupan yang Lebih Baik
Diagram Venn Ikigai
(Sumber: medium.com)
Anda juga mungkin sudah tidak asing dengan diagram venn mengenai konsep hidup Ikigai. Diagram venn ini dipopulerkan oleh seorang mentor dan entepreneur asal Amerika, Marc Winn.
Marc Winn memahami Ikigai sebagai diagram yang meliputi empat elemen dalam hidup. Setiap elemen ini tidak berdiri sendiri, melainkan dapat bersinggungan satu sama lain. Apabila Anda menemukan sesuatu yang dapat memenuhi keempat elemen tersebut, saat itulah Anda dapat mencapai Ikigai yang sejati.
Keempat elemen yang termasuk dalam diagram venn Ikigai menurut Marc Winn adalah:
- What you love, sesuatu yang Anda suka kerjakan
- What the world needs, sesuatu yang dibutuhkan orang lain
- What you can be paid for, sesuatu yang memberikan Anda penghasilan
- What you are good at, sesuatu yang mahir Anda lakukan
Irisan antara tiap-tiap elemen ini menghasilkan arti yang berbeda pula.
- Passion
Passion merupakan hasil irisan antara apa yang Anda suka kerjakan dan apa yang mahir Anda lakukan. Jadi, passion merupakan sesuatu yang mahir dan gemar Anda lakukan. Contohnya seperti membuat tulisan, memotret, atau bermusik.
- Profession
Profession merupakan irisan antara sesuatu yang mahir Anda lakukan dan sesuatu yang memberikan Anda penghasilan. Ketika Anda dibayar untuk melakukan sesuatu yang Anda kuasai, itulah yang termasuk dalam profession. Misalnya, Anda mahir dalam melakukan web development, perusahaan akan membayar Anda untuk melakukan hal tersebut.
- Vocation
Vocation merupakan irisan antara apa yang memberikan Anda penghasilan dan apa yang dibutuhkan orang lain. Meski sama-sama dibayar untuk melakukan sesuatu, namun Anda tidak merasakan tuntutan dalam profession.
Lain halnya dengan vocation di mana ada tuntutan untuk melakukan pekerjaan yang kemudian dilihat juga sebagai upaya untuk membuat Anda berguna bagi masyarakat.
- Mission
Mission merupakan irisan antara apa yang Anda suka kerjakan dan apa yang dibutuhkan orang lain. Anda suka melakukan kegiatan tersebut, dan sebenarnya kegiatan ini juga bermanfaat untuk orang lain.
Miskonsepsi Mengenai Ikigai
Diagram venn di atas sebenarnya berasal dari seorang ahli astrologi asal Spanyol, Andrés Zuzunaga, untuk menjelaskan proses pencarian makna. Diagram ini kemudian dikaitkan dengan Ikigai oleh Marc Winn.
Diagram ini memang dapat membantu dalam mencari keseimbangan dalam hidup. Namun, dinilai hanya berpusat pada mencari jenjang karir yang ideal saja dan bukan nilai kehidupan. Diagram tersebut menyiratkan bahwa untuk menemukan kebahagiaan, Anda harus mencapai keempat kondisi elemen. Jika Anda melakukan sesuatu yang Anda suka tanpa dibayar, Anda tidak mencapai Ikigai. Hal ini justru melenceng dari maksud Ikigai yang sebenarnya.
Bicara soal Ikigai, Anda mungkin tidak asing dengan buku berjudul “Ikigai: The Japanese Secret to a Long and Happy Life” yang ditulis oleh Hector Garcia dan Francesc Miralles. Buku ini sangat populer dan sudah mendapatkan terjemahannya sendiri dalam Bahasa Indonesia.
Dalam buku ini, Garcia dan Miralles menyebutkan soal “Blue Zone” yang merupakan daerah-daerah yang memiliki harapan hidup lebih tinggi dari yang lain. Salah satu region yang termasuk dalam Blue Zone adalah Okinawa.
Garcia dan Miralles mewawancarai sekelompok orang Okinawa dengan umur lebih dari 100 tahun untuk menemukan arti filosofis mengenai rahasia kebahagiaan dan umur yang panjang. Hal ini pun akhirnya menimbulkan anggapan bahwa Okinawa adalah pusatnya Ikigai.
Akan tetapi, hal ini tidaklah benar. Profesor Hasegawa menemukan bahwa lokasi secara geografis tidak terlalu berpengaruh dalam Ikigai seseorang. Justru, Ikigai berpengaruh pada pola hidup sehat, intelektual, dan peran sosial.
Konsep Hidup Ikigai dari Jepang yang Sebenarnya
(Sumber: freepik.com)
Kata “miskonsepsi” sebenarnya mungkin terlalu kuat untuk mendefinisikan diagram venn Ikigai. Diagram tersebut tidak dapat disalahkan sepenuhnya. Namun, hal yang dapat dipastikan ialah bahwa diagram tersebut memang memberikan sudut pandang yang berbeda.
Orang Jepang justru jarang mengaitkan apa yang mereka lakukan dengan keempat elemen yang terdapat dalam diagram venn. Ikigai yang dimaksud pun tidak hanya berkisar tentang karir dan bisnis saja.
Konsep hidup Ikigai yang sebenarnya adalah mencari makna dalam hal-hal kecil yang Anda lakukan. Sesuatu yang dapat membuat Anda merasa bahagia tidak harus berasal dari hal-hal besar. Hal kecil dan terlihat sepele sekalipun dapat memberikan kebahagiaan tersendiri untuk Anda, seperti melihat si kecil tertawa, mendapat bantuan dari orang lain, atau bahkan sekedar mendapat senyuman dari orang lain. Ini lah yang membuat kehidupan jadi lebih bermakna.
Mieko Kamiya, seorang psikiater asal Jepang yang turut mempopulerkan Ikigai, memaparkan bahwa kebanyakan orang memiliki satu titik fokus yang spesifik untuk mencapai Ikigainya, seperti pengalaman, kenangan, kesehatan, kegemaran, keluarga, teman, peran sosial, masa depan, dan imajinasi.
Hal-hal ini kemudian dapat memberikan keinginan untuk hidup, kendali, dan rasa benar-benar hidup yang sebenarnya. Perasaan inilah yang disebut sebagai Ikigai.
Baca juga: Lagi Mumet? 14 Cara Menghilangkan Stres Ini Bisa Anda Terapkan
Cara Mencari Konsep Hidup Ikigai
(Sumber: unsplash.com)
Mencari konsep hidup Ikigai sebenarnya tidak membutuhkan hal yang rumit. Segala sesuatu yang memberikan kebahagiaan dan memberikan keinginan untuk melangsungkan hidup adalah Ikigai.
Menurut Ken Mogi, seorang neuroscientist dari Jepang, ada lima prinsip yang dapat membantu seseorang dalam menemukan kebahagian melalui hal kecil dalam hidup.
1. Start small
Pilar pertama ini berkaitan erat dengan “kodawari”. Kodawari merupakan keinginan untuk memberikan kesempurnaan. Meski kesempurnaan memang tidak dapat digapai, namun kebanyakan orang Jepang tetap berusaha sebaik mungkin. Mereka akan melakukan sesuatu sekuat hati.
Ketelitian dan kesabaran inilah yang membuat mereka dapat lebih mengapresiasi hal-hal yang kecil sekalipun karena hal besar tidak akan terjadi tanpa hal-hal kecil. Nikmati prosesnya selama Anda terus berjalan ke depan.
2. Release yourself
Terima diri Anda apa adanya. Mogi berpendapat bahwa dengan membiarkan diri Anda yang sebenarnya untuk bersinar, saat itulah Anda dapat merasakan kebahagiaan.
Mogi mengaitkannya dengan “junin toiro” atau yang berarti “sepuluh warna berbeda dari sepuluh orang berbeda”. Ini pun menjadi poin penting dalam mencapai Ikigai. Jadilah diri Anda sendiri karena setiap dari kita pun memiliki warna yang berbeda.
3. Live in harmony and sustainability
Ikigai mendorong Anda untuk terus maju, untuk menggapai mimpi yang sesuai dengan kemauan Anda. Namun, Ikigai juga mendorong Anda untuk berharmoni dengan lingkungan sekitar. Ikigai membantu Anda untuk memilih sesuatu yang tidak hanya berdampak positif untuk Anda, tetapi juga orang lain.
4. Find joy in small things
Menemukan kebahagiaan tidak mesti melalui hal-hal besar. Menyadari akan hal-hal kecil pun dapat memberikan Anda perasaan senang.
Katakan saja sebagai contoh, Anda bekerja dengan menjual pakaian rajut. Ketika penjualan Anda meningkat, tentu Anda akan merasa bahagia, bukan? Namun, kebahagiaan ini tidak hanya dapat Anda temukan pada angka yang tinggi. Proses merajut itu sendiri sudah dapat memberikan kebahagiaan tersendiri.
5. Be in the here and now
Fokus pada apa yang terjadi saat ini dapat mengurangi kecemasan. Mogi menggambarkannya seperti memunculkan jiwa inner child Anda. Anak-anak biasanya lebih bahagia karena mereka tidak memikirkan terlalu jauh tentang apa yang mereka lalui dan apa yang akan mereka hadapi.
Dalam hal ini, yang Mogi maksud adalah agar Anda dapat mengadopsi sifat childlike. Anda bisa terus mencoba dan belajar hal baru dengan bebas, mengeksplorasi kreativitas dan potensi diri tanpa mengkhawatirkan hal lain.
Ikigai bukanlah soal mencari pekerjaan yang tepat untuk Anda, atau mencari kegiatan apa yang paling efektif dalam menghasilkan uang. Ikigai adalah tentang mencari kebahagiaan dari hal kecil yang membuat hidup jadi lebih berarti.
Terkadang, kita pun perlu mendongak sebentar dari gawai di tangan, berhenti sekejap di tengah dunia yang berjalan begitu cepat, dan sadari apa yang ada di sekeliling Anda. Apresiasi apa yang ada di sekitar Anda, dan jalani setiap momen dalam hidup dengan lebih berarti.
Mencari Ikigai bukanlah sebuah perjalanan dengan tujuan akhir. Proses ini tidak akan ada habisnya. Namun, itulah esensi dari Ikigai, mendorong Anda untuk tetap maju dan berkembang menjadi lebih baik. Selama itu, nikmati saja perjalanan Anda.
—
Cari apartemen di daerah Jakarta, Tangerang, dan sekitarnya? Temukan dengan Jendela360! Dengan ribuan pilihan apartemen dan property manager terpercaya, sewa apartemen jadi lebih mudah. Kunjungi website resmi Jendela360 sekarang untuk informasi lebih lanjut!