Kehadiran tanaman di dalam unit apartemen tidak hanya membantu menyegarkan ruangan, tetapi juga untuk mengurangi rasa sumpek dalam hunian apartemen. Selain itu, tanaman juga bisa menjadi sarana hiburan yang menyejukan dan menentramkan hati. Tetapi, mengingat sirkulasi udara dalam unit apartemen terbatas maka bisa membuat tanaman mudah mati dengan sendirinya.
Dan juga, untuk menanam sebuah tanaman hijau, tentunya harus menyediakan tanah serta lahan yang cukup pada akhirnya cukup merepotkan. Nah, untuk mengatasinya, ada sebuah teknik bercocok tanam tanpa menggunakan tanah dan tidak membuat tanaman cepat mati, yaitu tanaman hidroponik.
Sebelum lanjut ke artikel bawah, Anda simak terlebih dahulu tips untuk mulai menanam serta pengertian tanaman hidroponik! Apa itu tanaman hidroponik? Tanaman hidroponik adalah merupakan sistem bercocok tanam yang mengedepankan material pengganti tanah dan sangat praktis, yaitu air, spons, kapas, bahkan beton sekalipun. Lalu, bagaimana cara memulainya?
Siapkan Alat dan Bahan!
Bila sudah ingin memulai aktivitas bercocok tanam, membeli peralatan dan bahan yang dibutuhkan merupakan suatu hal penting sebelum melakukannya. Umumnya, gunakan alat yang bisa didaur ulang seperti botol plastik, ember bekas, botol beling, dan sebagainya. Untuk bahan, Anda bisa memanfaatkan pasokan air atau bola-bola lembab, hydrogel.
Penggunaan bahan dasar berupa air tidak hanya membuat tanaman tetap hidup, tanaman yang dirawat juga akan berkembang dengan sendirinya!
Pilih Paralon yang Pas!
Gunakan penyangga atau paralon yang tepat sebagai medium untuk tanaman agar berkembang biak jika Anda ingin menciptakan taman secara vertikal. Potong paralon dengan panjang yang diinginkan lalu sesuaikan dengan sudut ruangan.
Pilih Metode Penyiraman!
Dalam dunia bercocok tanam, tanaman hidroponik ini memiliki dua metode pengairan. Pertama, sistem pengairan sumbu, caranya adalah mencelupkan kain bekas dengan daya serap tinggi di dalam vas.
Lalu, tahap kedua menggunakan drip system, yakni mengalirkan air secara berkala dan berotasi dengan tujuan menjaga sirkulasi oksigen agar tetap berjalan sehingga mencegah terjadinya kekeringan. Biasanya, sistem pengairan ini harus menggunakan daya listrik.
Selain metode di atas terbilang cukup mudah, ada beberapa variasi-variasi tanaman hidroponik modern yang bisa dijadikan inspirasi untuk hunian Anda. Ada yang unik, sederhana, bahkan ada yang sangat tidak terpikirkan, yakni menggunakan spons dan kapas sebagai bahan utamanya.
Nah, tidak perlu lama-lama lagi, berikut 10 jenis teknik hidroponik yang bisa Anda coba
1. Hidroponik dengan Sumbu Kain dan Air
Seperti yang sudah disebut di atas, metode ini sering digunakan untuk tanaman hidroponik, yakni menggunakan wadah yang bisa didaur ulang seperti botol plastik atau botol beling. Perlu diketahui juga, penanaman ini merupakan dasar yang dikhususkan untuk penanam pemula. Selain kain bekas dan air, Anda bisa menggunakan kerikil, bola hidrogel, arang, atau sekam.
Selain praktis, penanaman jenis ini tidak menggunakan listrik sama sekali. Jadi, sangat cocok bila Anda ingin melakukan pengiritan!
2. Hidroponik Vertikal
Bisa dibilang ini merupakan teknik penanaman yang modern. Mengapa demikian? Dikarenakan penanaman tanaman ini tidak hanya mengatur sirkulasi udara, melainkan juga membuat suasana ruangan menjadi rindang dan teduh.
Untuk perawatannya, Anda tinggal memasang paralon dan diberdirikan secara tegak. Setelah itu, letakkan pot yang sudah diisi kain, bebatuan, air, atau sekam.
3. Hidroponik Terrarrium
Tanaman ini terbilang unik karena menggunakan tabung akuarium. Biasanya akuarium dimanfaatkan sebagai hunian para ikan, namun wadah tersebut bisa dialih fungsikan untuk tanaman hijau.
Berkat keunikan dari jenis tanaman ini, banyak orang berbondong-bondong untuk segera memilikinya. Cara penanamannya sama sekali tidak rumit, Anda bisa gunakan batu atau arang seperti menanam hidroponik dengan kain sumbu.
Baca juga: Tutorial: Step by Step Membuat Terrarium untuk Segarkan Ruang Apartemen
4. Lampu Bohlam
Menggunakan bekas lampu bohlam sebagai pot bisa menaikkan standar ruangan menjadi elegan, lho! Diisi dengan air atau hydrogel, lalu digantung sedemikian rupa dalam ruangan. Tetapi, perlu diingat bohlam tidak mempunyai pori-pori, sehingga Anda harus rutin mengganti air agar tidak keruh.
Cara pemasangannya mudah, Anda bisa menerapkan model digantung atau hidroponik vertikal sebagai perantaranya. Hati-hati, pecah!
5. Menggunakan Baskom Bekas
Peralatan tidak terpakai umumnya bisa didaur ulang, khususnya plastik. Jika ada baskom yang usang, anda bisa memulai penggunaannya sebagai pot tanaman. Pilihlah baskom plastik dan isi dengan batu, sekam, dan arang.
Dengan menggunakan baskom tersebut, Anda tidak hanya mengurangi sampah plastik, tetapi juga memperbanyak tanaman untuk tumbuh subur!
6. Spons sebagai alternatif
Selain penggunaan material di atas, ternyata spons juga bisa dialih fungsikan sebagai media tanam-menanam. Media tanam ini sekaligus ringan sehingga mudah diaplikasikan dan dipindahkan ke mana saja. Perlu diketahui, penggunaan spons sebagai pengganti tanah sudah banyak digunakan oleh banyak orang
Tidak hanya itu, spons bisa membuat tanaman lebih cepat subur dan bertumbuh 2 kali lebih cepat!
7. Menggabungkan akuarium dengan pot tanaman, kenapa tidak?
Pernah mendengar peribahasa, “sekali mendayung, dua tiga pulau terlampaui”?. Bila ada dua barang yang berguna dan saling melengkapi satu sama lain, kenapa tidak dikombinasikan saja? Seperti menggabungkan pot dan akuarium sebagai media tanaman hidroponik yang multifungsi!
Selain merawat ikan kesayangan, Anda juga berpartisipasi untuk meningkatkan kesuburan tanaman Anda dari pot tersebut.
8. Kapas juga bisa digunakan, lho!
Ini merupakan cara menanam yang unik! Anda bisa menggunakan kapas yang sudah dibasahi air. Setelah itu, taburi pupuk dengan cukup maka pembibitan akan berjalan secara mulus. Selain perawatannya yang mudah, penanaman ini menggunakan sistem eco-friendly alias tidak menggunakan tenaga listrik!
9. Menggunakan serbuk kayu!
Penggunaan serbuk kayu untuk alat bercocok tanam hidroponik bisa dibilang merupakan media tanam yang mumpuni. Tujuannya adalah untuk menjaga stabilitas kelembaban pada tanaman di dalam pot tersebut sehingga tanaman subur!
Pastinya, serbuk kayu ini harus dikombinasikan dengan bebatuan atau arang agar tumbuhan juga bisa bercabang lebih banyak dan tetap hidup!
10. Menggunakan batu bata atau pecahan genting sebagai media tanam!
Ini merupakan teknik yang bisa dibilang sangat di luar dugaan! Kita sering menyaksikan bahwa material seperti itu digunakan oleh pekerja bangunan. Namun, penggunaan batu dan genting juga bisa dimanfaatkan sebagai media tanam hidroponik.
Keunggulan dari material ini adalah untuk mengatur pengairan agar sesuai dengan struktur tanaman. Namun perlu diingat, dikarenakan batu bata tidak mempunyai zat hara, Anda harus rajin memupuk dan menggabungkan dengan media tanam lainnya!
Baca juga: 9 Cara Kreatif Membuat Taman Vertikal di Apartemen
KESIMPULAN
Kehadiran variasi hidroponik di atas sudah menjadi tren kehidupan sehari-hari, khususnya pada zaman sekarang. Dari kesepuluh rekomendasi tersebut, Anda bisa memulai bercocok tanam tanpa harus memikirkan ruangan khusus.
Nah, umumnya teknik hidroponik ini sering digunakan oleh penghuni apartemen daerah metropolitan mengingat daerah tersebut pada umumnya sangat padat dan sumpek sehingga seringkali kurangnya kadar oksigen akan membuat tanaman cepat layu.
Hidroponik ini sangat cocok diaplikasikan pada apartemen karena tidak memakan banyak tempat sehingga sesuai untuk hunian kecil seperti apartemen. Hunian tersebut merupakan favorit yang sesuai dengan trend zaman sekarang karena menjaga privasi dan sangat praktis. Sedang mencari apartemen? Silakan klik Jendela360.com untuk mencari apartemen dengan harga terjangkau!