Daftar Isi:
Sick building syndrome — Pernahkah Anda merasa kurang enak badan ketika di kantor? Atau merasa tidak nyaman ketika berdiam di rumah? Mungkin, Anda sedang mengalami sick building syndrome.
Sick building syndrome bukan fenomena yang jarang ditemukan. Namun, siapapun yang mengalaminya pasti tidak merasa nyaman. Kalau Anda banyak menghabiskan waktu di dalam ruangan seperti di kantor, rumah, kampus, atau ruangan lainnya, kemungkinan Anda akan merasakan sick building syndrome.
Lalu, apa itu sick building syndrome? Simak penjelasannya berikut ini!
Apa Itu Sick Building Syndrome?

(Sumber: freepik)
Sick building syndrome (SBS) adalah sebuah gejala yang dirasakan seseorang ketika berada di dalam suatu gedung tertentu. Semakin lama seseorang berada di dalam gedung tersebut, maka gejala yang dirasakan akan semakin parah juga dan baru akan menghilang jika ia keluar dari gedung.
Gejala SBS bisa terjadi pada gedung apa saja. Meskipun memang paling sering terjadi kantor, namun tidak menutup kemungkinan Anda juga bisa merasakan gejala ini di rumah—terlebih jika Anda banyak menghabiskan waktu bekerja dari rumah (work from home).
Penyebab Sick Building Syndrome

(Sumber: freepik)
Hingga kini, para ilmuwan belum ada yang berhasil menemukan penyebab spesifik sick building syndrome. Namun, SBS sering disangkut pautkan dengan beberapa hal, terutama ventilasi ruangan. Ventilasi memiliki peran besar dalam mengatasi SBS. Karenanya, penting untuk memiliki hunian berkualitas dengan ventilasi yang optimal seperti sewa apartemen melalui Jendela360.
Kualitas apartemen yang ada di Jendela360 sudah terjamin karena setiap unitnya telah melalui verifikasi. Dengan memiliki hunian yang berkualitas, Anda dapat terhindar dari beberapa faktor yang menyebabkan sick building syndrome, seperti:
- Kualitas udara di dalam ruangan yang buruk
- Kurangnya ventilasi udara yang menyebabkan udara kotor, jamur, dan bakteri terkurung di dalam ruangan
- Kurangnya pencahayaan alami
- Bahan kimia yang digunakan di dalam ruangan seperti alat pembersih, lapisan furnish perabotan, hingga material bangunan
- Tingkat kelembapan yang tinggi hingga menimbulkan jamur
- Suhu ruangan yang tidak konsisten
- Ruangan yang berantakan
- Stress
Anda mungkin juga suka: 10 Tips Menjaga Kualitas Udara di Apartemen untuk Hidup Sehat
Gejala yang Ditimbulkan Sick Building Syndrome

(Sumber: freepik)
Gejala sick building syndrome tidak jarang diabaikan. Beberapa orang hanya menganggapnya sebagai kondisi biasa, meskipun sudah berlangsung cukup lama dan membuat dirinya tidak nyaman. Beberapa gejala sick building syndrome yang bisa Anda perhatikan adalah sebagai berikut:
- Sakit kepala
- Mual dan pusing
- Hidung tersumbat atau berlendir
- Kulit kering, gatal, hingga muncul ruam merah
- Mata kering dan gatal
- Kerongkongan kering dan gatal
- Batuk-batuk
- Kelelahan dan sulit konsentrasi
- Nyeri otot dan sendi
Gejala-gejala di atas memang sudah sangat lumrah terjadi, bahkan di kehidupan sehari-hari. Namun, pada sick building syndrome, gejala di atas hanya terjadi ketika Anda berada di dalam ruangan dalam waktu yang lama saja. Setelah Anda keluar ruangan, gejala-gejala tersebut pun berangsur menghilang dalam 30 menit hingga 1 jam.
Apabila Anda tetap merasakan gejala-gejala di atas bahkan setelah keluar ruangan, atau merasakannya di beberapa tempat yang berbeda meskipun hanya Anda kunjungi dalam waktu yang sebentar, maka itu bukan sick building syndrome. Jika Anda sering merasakan keluhan tersebut hingga mengganggu aktivitas Anda, segera konsultasikan ke dokter.
Cara Mengatasi Sick Building Syndrome
1. Optimalkan ventilasi

(Sumber: freepik)
Langkah pertama yang bisa Anda lakukan untuk mengatasi sick building syndrome adalah mengoptimalkan ventilasi ruangan dengan membuka jendela atau pintu. Jangan biarkan udara terkurung terus menerus di dalam ruangan.
Jika membuka pintu dan jendela tidak memungkinkan, buka tirai jendela dan biarkan sinar matahari alami masuk ke dalam ruangan.
2. Atur suhu ruangan

(Sumber: freepik)
Salah satu faktor yang dapat menyebabkan gejala SBS adalah suhu ruangan yang tidak konsisten. Karena itu, atur suhu ruangan agar tidak ada perubahan suhu yang terlalu fluktuatif. Berdasarkan sebuah artikel, suhu yang disarankan adalah 19oC. Hindari mengganti suhu ruangan terlalu sering.
3. Istirahat

(Sumber: freepik)
Jika Anda merasakan beberapa gejala saat sedang bekerja, kuliah, atau kegiatan lain yang melibatkan penggunaan gadget dalam waktu yang lama, cobalah untuk beristirahat selama beberapa waktu.
Melihat layar laptop atau handphone terlalu lama tidak hanya dapat menimbulkan gejala SBS saja, tetapi juga dapat menurunkan kemampuan penglihatan.
Luangkan waktu istirahat selama beberapa menit di tengah-tengah pekerjaan Anda tanpa melihat layar gadget. Agar pekerjaan Anda tetap dapat diselesaikan dalam waktu yang ditentukan, gunakan teknik pomodoro yang dapat membantu Anda membagi waktu kerja dan istirahat secara efektif.
Baca juga: Teknik Pomodoro, Cara Efektif agar Lebih Fokus dan Konsentrasi
4. Keluar ruangan

(Sumber: freepik)
Jika memungkinkan, gunakan waktu istirahat dan waktu makan siang Anda untuk keluar ruangan. Pergilah ke ruang terbuka di kawasan kantor Anda, ke halaman, atau hanya sekadar berdiri di balkon saja.
Jangan biarkan diri Anda terlalu lama berada di dalam ruangan. Semakin lama Anda berada di dalam ruangan, maka gejala yang Anda rasakan akan semakin parah.
5. Kurangi stress

(Sumber: freepik)
Selain kualitas udara di dalam ruangan, stress juga dapat menimbulkan gejala sick building syndrome. Apapun pekerjaan yang harus diselesaikan, jika dilakukan dalam keadaan stress, maka dapat berdampak buruk bagi kesehatan—baik secara fisik maupun mental.
Cobalah kurangi stress dengan melakukan aktivitas yang menyehatkan. Mengawali pagi dengan jalan kaki atau jogging dapat membantu Anda dalam mengurangi stress. Selain itu, jalan pagi juga mampu membuat Anda lebih produktif dalam menjalani aktivitas sehari-hari.
Anda juga bisa mengisi waktu luang dengan melakukan kegiatan yang menyenangkan, seperti melakukan hobi, membaca buku, atau menonton film.
Mengurangi stress juga bisa Anda lakukan dengan menciptakan tempat tinggal yang tidak hanya nyaman, tetapi juga sehat. Rutin membersihkan rumah, merapikan barang-barang, dan meletakkan tanaman hias dapat mengurangi stress.
Memiliki hunian berkualitas dengan ventilasi yang optimal dan fasilitas outdoor yang lengkap juga dapat membantu mengurangi stress dan mencegah SBS. Meskipun area terbuka hijau agak sulit untuk ditemukan di tengah kota, namun Anda masih bisa menemukan apartemen di Jakarta Selatan, Tangerang Selatan, maupun kota besar lainnya yang memiliki taman terbuka.
Apartemen-apartemen ini biasanya dilengkapi dengan fasilitas lengkap seperti jogging track, outdoor gym, playground, hingga area BBQ yang dikelilingi pepohonan sehingga suasananya lebih teduh. Beberapa di antaranya seperti Apartemen Fatmawati City Center, Apartemen Southgate Residence, Apartemen Marigold Navapark, dan masih banyak lagi.
Anda bisa sewa apartemen-apartemen ini dengan mudah melalui Jendela360.
Jendela360 adalah situs sewa apartemen yang telah terpercaya dengan puluhan ribu unit apartemen di kota-kota besar Indonesia. Setiap unit apartemen di Jendela360 telah melalui proses verifikasi untuk menjamin kualitasnya.
Proses pencarian apartemen Anda juga lebih mudah karena Jendela360 memiliki fitur virtual tour menggunakan kamera 360 yang dapat membantu Anda melihat apartemen lebih detail. Jadi, Anda bisa memastikan apartemen yang Anda pilih memiliki tata ruang dan sirkulasi yang baik tanpa harus mendatanginya secara langsung.
Seluruh transaksi Anda dengan Jendela360 dijamin aman tanpa hidden fees karena dilakukan secara transparan.
Kunjungi website Jendela360 atau hubungi customer service kami untuk informasi lebih lanjut!
Riana adalah seorang SEO writer dan copywriter di Jendela360. Riana memiliki pengalaman selama 3 tahun, khususnya dalam bidang properti dan gaya hidup. Dalam menulis, Riana percaya bahwa konten yang berorientasi pada autentisitas adalah kunci dalam menciptakan sebuah tulisan yang lebih berkualitas. Di waktu luang, Riana senang membaca buku untuk terus memperluas wawasan dan memperkaya inspirasinya dalam menulis.




