Kompleks Kalibata City sudah lama dikenal sebagai hunian vertikal yang terletak di posisi strategis dengan harga terjangkau. Apartemen ini cocok untuk segala kalangan, mulai dari mahasiswa, karyawan single, pasangan muda baru menikah, hingga keluarga dengan anak.
Salah satu kelebihan dari Kalibata City adalah keberadaan pusat perbelanjaan Kalibata City Square di dalam kompleksnya sehingga para penghuni tidak perlu pergi jauh untuk mencari hiburan atau berbelanja kebutuhan sehari-hari.
Hunian dalam kompleks Kalibata City sendiri terbagi menjadi Kalibata City Residence dan Kalibata City Green Palace. Bagi orang luar, pembagian ini cukup membingungkan karena kompleks ini lebih terkenal dengan sebutan Kalibata City saja.
Lalu, apa saja sebenarnya perbedaan Kalibata City dan Kalibata City Green Palace?
Sejarah Kalibata City
Tidak banyak yang tahu bahwa kompleks hunian vertikal yang dikenal dengan singkatan Kalcit ini awalnya merupakan lokasi dari pabrik sepatu brand Bata. Pada tahun 2008, manajemen Bata memutuskan untuk menjual lahan pabrik dikarenakan lokasi pabrik yang terlalu dekat dengan pemukiman warga dinilai tidak kondusif. Sebagai gantinya, pabrik Bata dipindahkan ke daerah Karawang, Jawa Barat.
Awalnya, lokasi bekas lahan pabrik Bata tersebut direncanakan untuk menjadi lokasi “Program 1000 Tower”, yaitu program pengadaan hunian vertikal dalam jumlah banyak dan harga terjangkau yang menyasar masyarakat berpenghasilan rendah sebagai penghuninya pada era Presiden Susilo Bambang Yudhoyono.
Namun, terjadi krisis di sektor properti pada tahun 2008 sehingga harga material bangunan dan BBM meroket tinggi. Akibatnya, para pengembang swasta menarik diri dari proyek ini. Hanya beberapa raksasa properti yang masih bertahan memegang wilayah Kalibata City, yaitu Agung Podomoro Group dan Synthesis Group.
Krisis properti tahun 2008 mengakibatkan unit Kalibata City yang awalnya diperuntukkan masyarakat berpenghasilan rendah berubah menjadi diperuntukkan kepada siapa saja yang berminat.
Pada masa itu, harga unit studio hanya Rp 50 jutaan saja dan unit 2BR bahkan di bawah Rp 150 jutaan. Tak heran, banyak yang tertarik untuk langsung membelinya lalu disewakan untuk kalangan pekerja menengah.
Bangunan hasil “Program 1000 Tower” adalah yang saat ini berupa Kalibata City Residence, dikenal sebagai Kalibata City saja oleh orang luar. Pusat keramaian di kompleks Kalibata City adalah Tower Flamboyan dan Kemuning yang dikenal sebagai “downtown”.
Area ini dekat dengan Kalibata City Square dan ramai lalu lalang para penghuni dari berbagai kelas sosial, suku, pekerjaan, dan gaya hidup. Agung Podomoro Group dan Synthesis Group bekerja sama membangun superblock ini dengan konsep One Stop Living.
Setelah hasil dari “Program 1000 Tower” dijadikan Kalibata City Residence, lahan kosong yang masih ada dimanfaatkan untuk menjadi bangunan apartemen yang lebih premium, yaitu Kalibata City Green Palace.
Fasilitas
Kalibata City Residence bisa dibilang merupakan rumah susun yang diberi fasilitas standar apartemen seperti lift, taman bermain anak, dan lain sebagainya sementara Kalibata City Green Palace merupakan versi lebih premium dengan fasilitas yang lebih lengkap. Kalibata City Green Palace lebih dikenal sebagai daerah elit dalam kompleks Kalibata City.
Kalibata City Green Palace terdiri dari tujuh tower hunian yang tergolong lebih baru. Fasilitas yang tersedia di sini bisa dibilang serupa namun lebih bagus dibandingkan dengan yang ada di Kalibata City Residence.
Di Green Palace terdapat kolam renang dan fitness center khusus penghuni Green Palace, sesuatu yang tidak dimiliki Kalibata City Residence.
Bahkan tiap unit dilengkapi dengan line telepon yang menyambung ke resepsionis. Sehingga apabila perlu bantuan teknisi untuk memperbaiki sesuatu, tinggal telepon saja ke resepsionis.
Lingkungan sekitar Green Palace juga lebih tenang, tidak seramai area downtown Kalcit. Meskipun begitu, kios-kios yang ada di Green Palace juga sudah tergolong lengkap, ada laundry, penjual makanan, minimarket, dan lain sebagainya.
Sebagian penghuni Green Palace bisa mendapatkan pemandangan indah apabila kebetulan tinggal di unit yang menghadap Danau Kalibata.
Harga
Harga sewa juga menjadi salah satu faktor perbedaan Kalibata City dan Kalibaty City Green Palace selain fasilitas. Karena awalnya Kalibata City direncanakan sebagai rumah susun, maka luasnya lebih kecil dari Kalibata City Green Palace sehingga harga sewanya lebih murah.
Unit studio, 1BR, dan 2BR di Kalibata City berada pada kisaran Rp 3-4 jutaan saja. Sementara itu, harga sewa di Kalibata City Green Palace lebih beragam. Mulai dari Rp 3 jutaan untuk unit studio, Rp 4 jutaan untuk unit 2BR dan Rp 6 jutaan untuk unit 3BR.
Mengapa harga sewa di Kalibata City Green Palace lebih mahal? Selain karena lebih luas, tentu saja karena fasilitas yang lebih oke sehingga membuat Kalibata Green Palace dikenal sebagai daerah elit di kompleks Kalibata City.
Kesimpulan
Berdasarkan artikel di atas, bisa diambil kesimpulan bahwa perbedaan Kalibata City dan Kalibata City Green Palace yang terutama adalah di fasilitas dan luas ruangannya. Kedua faktor tersebut kemudian menjadi berpengaruh pada harga sewa apartemen. Selain itu, penamaan yang agak rancu juga menjadi faktor orang awam sulit membedakannya. Kalibata City adalah kompleks seluruh area hunian ini sementara Kalibata City Residence dan Kalibata City Green Palace adalah nama apartemennya.
Jadi sekarang sudah tahu perbedaan Kalibata City dan Kalibata City Green Palace, kan?
Lihat juga apartemen di area Jakarta lainnya:
- Apartemen Jakarta Selatan
- Apartemen Jakarta Barat
- Apartemen Jakarta Pusat
- Apartemen Jakarta Timur
- Apartemen Jakarta Utara
Lagi cari sewa apartemen Kalibata City atau Kalibata CIty Green Palace? Cek Jendela360.com aja!