Daftar Isi:
Di tengah gaya hidup urban yang serba cepat dan kebutuhan akan fleksibilitas, muncul konsep hunian baru yang mulai diminati generasi muda, yaitu coliving. Bagi banyak mahasiswa dan pekerja kantoran, tinggal di kota besar sering kali berarti harus menghadapi tantangan biaya sewa tinggi, kesulitan mencari tempat tinggal yang nyaman, dan kurangnya interaksi sosial. Coliving hadir sebagai solusi inovatif yang tidak hanya menawarkan tempat tinggal, tetapi juga membangun komunitas.
Coliving adalah bentuk hunian bersama di mana penghuni memiliki kamar pribadi namun berbagi fasilitas seperti dapur, ruang tamu, dan area kerja. Konsep ini menggabungkan kenyamanan tinggal di tempat yang lengkap dengan kemudahan berinteraksi dengan orang-orang dari latar belakang yang beragam. Tidak heran jika coliving semakin populer di kalangan generasi milenial dan Gen Z yang mengutamakan pengalaman dan koneksi sosial dalam kehidupan sehari-hari.
Penasaran bagaimana konsep tinggal coliving serta kelebihan dan kekurangannya? Ingin tahu apakah Anda cocok untuk hidup dengan coliving atau tidak? Simak penjelasannya berikut ini!
Apa Itu Coliving?

(Sumber: freepik)
Coliving adalah konsep hunian modern yang menggabungkan ruang pribadi dan fasilitas bersama dalam satu lingkungan tempat tinggal. Model hunian ini memungkinkan beberapa individu menyewa kamar pribadi dalam satu unit atau gedung, sementara fasilitas seperti dapur, ruang tamu, area kerja bersama, hingga laundry digunakan bersama.
Misalnya, Anda ingin sewa apartemen di Jakarta Selatan. Namun, harganya kurang cocok dengan budget Anda. Sebagai solusinya, Anda bisa menerapkan coliving dengan sewa apartemen Tipe 3 Kamar Tidur bersama dengan beberapa teman Anda yang lain.
Bagi kalangan muda, coliving menjadi pilihan menarik karena menawarkan lebih dari sekadar tempat tinggal saja. Selain jadi lebih hemat, konsep coliving didesain untuk menjadi hunian yang fungsional sekaligus mendukung gaya hidup modern yang nyaman dan praktis.
Perbedaan Coliving dengan Kos Biasa

(Sumber: freepik)
Perbedaan paling mencolok antara coliving dan kosan biasa terletak pada aspek komunitas dan fasilitas. Kosan cenderung bersifat individual dan minim interaksi, sementara coliving justru mendorong terciptanya komunitas yang aktif.
Dari segi fasilitas, coliving biasanya menawarkan layanan yang lebih lengkap dan premium, seperti ruang kerja bersama dan kegiatan komunitas terjadwal.
Hidup dengan coliving tidak seperti kosan yang hanya berupa kamar-kamar biasa saja. Konsep ini benar-benar menerapkan “hidup bersama” layaknya Anda tinggal di rumah bersama dengan anggota keluarga. Karenanya, kedekatan sesama penghuni pun lebih erat.
Kelebihan Tinggal dengan Coliving

(Sumber: freepik)
1. Harga sewa lebih terjangkau
Salah satu kelebihan utama yang membuat konsep tinggal coliving menarik adalah harganya. Anda bisa tinggal di hunian yang lebih premium di tempat yang strategis dengan mengeluarkan biaya yang lebih kecil.
Misalnya saja, satu unit Tipe 3 Kamar Tidur di Apartemen Kalibata City memiliki harga sewa sekitar 5 jutaan. Kapasitas unit dengan tipe ini dapat menampung hingga 6 orang. Jika kapasitasnya dimaksimalkan, Anda bisa sewa apartemen di Pancoran ini dengan harga kurang dari 1 jutaan per bulan.
2. Lokasi strategis anti macet
Properti yang bisa digunakan untuk coliving seperti apartemen biasanya memiliki lokasi yang sangat strategis. Tidak sulit untuk menemukan apartemen dekat dengan sarana-sarana transportasi seperti KRL, MRT, dan LRT. Letaknya juga lebih dekat dengan jalan utama dan akses tol.
Fasilitas sekitarnya juga lebih lengkap. Sebut saja seperti Apartemen Bassura City yang dekat dengan UNJ, Apartemen GP Plaza yang dekat dengan RS Pelni, atau Apartemen Taman Anggrek Residence yang menyatu langsung dengan Mall Taman Anggrek.
Baca juga: 8 Rekomendasi Kost Apartemen di Tanjung Duren Untuk Mahasiswa
3. Menambah relasi dan jaringan
Coliving adalah solusi hunian ideal bagi Anda yang masih ragu tinggal sendiri karena takut kesepian atau merasa jauh dari rumah. Dengan lingkungan yang mengedepankan interaksi antar penghuni, coliving menciptakan suasana seperti keluarga baru yang saling membantu, baik secara emosional maupun praktis.
Selain itu, tinggal bersama dalam komunitas juga membuka peluang untuk memperluas relasi, mendapatkan teman baru, hingga menemukan potensi rekan bisnis. Tak jarang, informasi penting seperti lowongan pekerjaan pun lebih mudah diperoleh berkat jaringan sosial yang terbentuk di hunian coliving.
4. Tetap memiliki privasi dan keamanan
Meskipun tinggal dalam satu unit yang sama dengan orang lain, Anda tidak perlu khawatir soal privasi dan keamanan. Setiap penghuni tetap memiliki kamar pribadi sebagai ruang istirahat dan tempat untuk menyendiri saat dibutuhkan.
Keamanannya juga terjamin karena Anda tetap memiliki kunci kamar masing-masing yang tidak dimiliki oleh roommate Anda. Kombinasi antara ruang privat dan perlindungan ekstra ini membuat coliving tetap nyaman dan aman meski dihuni oleh banyak orang.
Kekurangan Tinggal dengan Coliving

(Sumber: freepik)
1. Harus terbiasa dengan orang lain
Anda memang memiliki ruang private di kamar sendiri. Namun, Anda tetap harus berbagi dengan yang lain di ruang TV, dapur, dan ruang yang lainnya. Untuk Anda yang tidak biasa tinggal dengan orang lain, hal ini mungkin akan terasa kurang nyaman, terlebih jika Anda tidak terlalu mengenal sesama penghuni coliving Anda.
Tapi, tidak ada salahnya mengakrabkan diri dengan penghuni yang lain. Jangan terlalu sering berada di dalam kamar agar Anda bisa lebih dekat dengan yang lain. Kalau situasi canggung dibiarkan terlalu lama, bisa-bisa Anda justru merasa semakin tidak nyaman.
2. Belajar toleransi
Menoleransi kebiasaan buruk anggota keluarga memang sudah biasa. Akan tetapi, ketika tinggal dengan konsep coliving, Anda harus bisa menerima kekurangan teman satu unit Anda.
Kebiasaan setiap orang berbeda-beda. Anda mungkin tidak bisa menerima kebiasaan teman Anda, dan begitu juga sebaliknya.
Perbedaan jadwal aktivitas harian juga bisa menjadi permasalahan dengan hidup coliving. Misalnya saja, Anda sudah siap untuk tidur pukul 10 malam, sementara roommate Anda baru pulang larut malam karena shift kerja yang baru selesai. Meskipun mungkin suara kedatangan teman Anda akan sedikit mengganggu, namun Anda harus menoleransi hal ini.
Jadi, cara yang paling aman untuk dilakukan adalah saling toleransi. Apabila ada hal-hal yang kurang cocok atau bahkan mengganggu kenyamanan Anda, komunikasikan dengan kepala dingin dan tanpa emosi.
3. Tetap harus taat aturan
Biarpun Anda dan penghuni coliving lain memiliki kamar sendiri, tapi kenyamanan dan kebersihan ruangan yang lain tetap menjadi tanggung jawab bersama. Biasanya, penghuni unit coliving akan mengatur tata tertib dan jadwal kebersihan untuk menggilir tugas masing-masing agar dapat menjaga tempat tinggal tetap nyaman.
Selain itu, tinggal bersama juga bukan berarti Anda bisa saling menggunakan peralatan satu sama lain seenaknya. Apabila ada alat masak, alat makan, atau bahkan minuman di kulkas yang bukan milik Anda, maka jangan ambil tanpa izin.
Anda mungkin juga suka: 10 Kost Apartemen di Depok, Murah Tapi Gak Murahan!
Hal yang Harus Diperhatikan saat Tinggal dengan Coliving

(Sumber: freepik)
Tempat tinggal coliving adalah konsep yang menarik. Harga sewa murah, lokasi strategis, mendapatkan teman baru, coliving memang menjadi pilihan hunian yang patut dipertimbangkan, terlebih untuk Anda yang tinggal di tengah kota besar.
Namun, memilih konsep hunian coliving tidak boleh sembarangan. Berikut beberapa hal yang harus diperhatikan sebelum tinggal dengan konsep coliving.
1. Jangan asal pilih roommate
Disamping kelebihannya yang menggiurkan, keamanan Anda tetap nomor satu. Roommate adalah orang yang akan tinggal bersama Anda dalam satu atap. Karenanya, memilih roommate tidak boleh sembarangan. Jangan sampai Anda tidak mengetahui sama sekali latar belakang, tempat kerja, atau nama kampus roommate Anda. Kalau sembarangan, bisa-bisa justru keamanan Anda yang terancam.
Lebih baik lagi jika Anda tinggal dengan coliving bersama dengan teman-teman yang sudah Anda kenal.
2. Hindari memberikan kunci kamar tidur ke orang lain
Jangan pernah memberikan kunci kamar tidur Anda ke roommate yang lain. Kecuali Anda memang tinggal dengan teman terdekat Anda, maka kunci kamar tidur hanya boleh dimiliki Anda seorang.
Jangan lupa juga untuk selalu mengunci kamar ketika pergi maupun saat tidur di malam hari. Tindakan ini bukan berarti Anda curiga dan menaruh prasangka buruk terhadap orang lain, melainkan sikap pencegahan untuk menjaga keamanan yang lebih terjamin.
3. Beri tahu pihak apartemen
Ketika Anda akan sewa apartemen untuk tinggal dengan coliving bersama orang lain, beri tahu pihak apartemen. Pemilik apartemen tentunya harus mengetahui siapa saja yang tinggal di dalam unit miliknya.
Selain agar informasinya lebih jelas, hal ini juga dapat lebih menjamin keamanan masing-masing penghuni unit apartemen agar tidak ada yang disembunyikan.
4. Selalu perhatikan keamanan hunian
Selain keamanan di dalam unit, pastikan tempat tinggal yang Anda pilih memiliki sistem keamanan berlapis yang lebih terjamin. Sebagai referensi, Anda bisa memilih sewa Apartemen Fatmawati City Center atau Apartemen Southgate Residence yang dilengkapi dengan petugas keamanan gedung, kartu akses, smart door lock, serta kamera CCTV di sekitar kawasan.
Anda bisa sewa apartemen-apartemen tersebut dengan mudah melalui Jendela360.
Jendela360 adalah situs sewa apartemen yang telah terpercaya dengan puluhan ribu unit di kota-kota besar di Indonesia. Kualitas setiap unitnya terjamin karena telah melalui proses verifikasi.
Jendela360 memiliki fitur virtual tour menggunakan kamera 360 yang memungkinkan Anda untuk apartemen secara lebih detail tanpa harus beranjak dari tempat duduk Anda. Tim kami juga selalu bersedia dengan senang hati untuk membantu menemukan apartemen yang terbaik untuk Anda.
Seluruh transaksi Anda dengan Jendela360 juga terjamin aman tanpa adanya hidden fees karena dilakukan secara transparan.
Kunjungi website Jendela360 atau hubungi customer service kami untuk informasi lebih lanjut!
Riana adalah seorang SEO writer dan copywriter di Jendela360. Riana memiliki pengalaman selama 3 tahun, khususnya dalam bidang properti dan gaya hidup. Dalam menulis, Riana percaya bahwa konten yang berorientasi pada autentisitas adalah kunci dalam menciptakan sebuah tulisan yang lebih berkualitas. Di waktu luang, Riana senang membaca buku untuk terus memperluas wawasan dan memperkaya inspirasinya dalam menulis.




